16 Jam Api Lahap Pabrik, Baru Padam setelah Dibantu Guyuran Hujan Deras

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Heribertus Sulis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Api lahap pabrik di Natar

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Si jago merah mengamuk hingga 16 jam di pabrik snack milik CV Bumi Jaya Food di Kampung Bumi Sari, Natar, Lampung Selatan, Rabu (6/1). Api meludeskan seluruh bangunan beserta isinya. Kerugian mencapai miliaran rupiah.

Dampak kebakaran itu, sebanyak 200 karyawan CV Bumi Jaya Food terancam kehilangan pekerjaan. Pasalnya, puluhan mesin yang ada di dalam pabrik turut terbakar. Selain itu, bangunan pabrik yang memproduksi makanan ringan itu kini sudah rata dengan tanah.

Kobaran api mulai melahap pabrik sekitar pukul 03.30 WIB, Rabu kemarin. Kepala Produksi CV Bumi Jaya Food, Suyoto, mengaku baru tahu musibah itu setelah api membesar. Suyoto menuturkan, saat itu ia sedang tidur di gudang tak jauh dari lokasi pabrik. Karena merasa kegerahan, ia pun keluar dari gudang.

Namun, Suyoto kaget ketika si jago merah berkobar di lokasi pabrik. "Saat keluar kamar saya langsung lihat api sudah membesar. Asap pekat hitam pun banyak," kata Suyoto, saat ditemui di lokasi kebakaran, kemarin.

Suyoto sempat berkoordinasi dengan satuan pengamanan (satpam) untuk coba menjinakkan api. Karena api tak kunjung padam, ia langsung menelepon BPBD Natar Lampung Selatan. Tak lama kemudian, petugas pemadam kebakaran pun tibas di lokasi kejadian.

Koordinator Damkar BPBD Natar, Lamsel, Irwansyah mengatakan, api diduga berasal dari hubungan arus pendek atau korsleting listrik. Api lekas membesar lantaran di lokasi banyak terdapat bahan plastik.

BPBD Lamsel pun menerjunkan tiga mobil damkar disertai15 petugas. "Cukup sulit memadamkan api yang membakar bahan plastik. Kami harus berhati-hati menyemprotkan air," kata Irwansyah, kemarin.

Ia menuturkan, pusat api yang besar mencapai lima titik. Di lokasi itu, terdapat bensin dan solar. Karena itulah, petugas kewalahan menjinakkan si jago merah. Petugas akhirnya mencampurkan deterjen dan air untuk memadamkan api yang melahap plastik-palstik di pabrik tersebut.

Setelah sekitar 16 jam berjibaku, petugas akhirnya bisa menjinakkan si jago merah sekitar pukul 19.00 WIB. Itu pun setelah mendapat "bantuan" air hujan.

"Syukurlah api berhasil dipadamkan karena dibantu air hujan. Sehingga sekitar pukul 19.00 WIB semua titik api sudah off atau padam semua," ujarnya.
200 Karyawan

Musibah kebakaran yang melanda pabrik snack di Natar, memicu keresahan 200 karyawan CV Bumi Jaya Food. Mereka terancam kehilangan pekerjaaan.

Agus, karyawan CV Bumi Jaya Food, mengaku khawatir kehilangan pekerjaannya. Apalagi, pria yang beberapa tahun terakhir bekerja di pabrik snack itu, merupakan satu-satunya tulang punggung di keluarga. Kedua anaknya saat ini masih duduk di bangku sekolah.

"Kerugian akibat kebakaran ini sangat besar. Saya khawatir juga kehilangan pekerjaan nantinya. Kalau perusahaan sudah rugi begini, pastinya akan berimbas ke kami juga. Kalau tak kerja lagi bagaimana bisa menghidupi keluarga," kata Agus.

Karyawan lainnya, Poniah juga merasa kebingungan jika pabrik snack tersebut tak beroperasi lagi. "Anak saya ini masih ada yang sekolah. Saya kerja untuk membantu suami guna memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari," kata Poniah. Ia pun cuma bisa pasrah dan berharap tempatnya bekerja bisa beroperasi seperti semula.

Kepala Produksi CV Bumi Jaya Food, Suyoto, menyebutkan, bahwa kerugian mencapai miliaran rupiah. Pasalnya, di pabrik itu terdapat puluhan mesin yang bernilai cukup mahal.

"Sepertinya kami rugi sekitar miliaran. Karena mesin produksi snack ini saja ada 50-an unit. Harga per unit tiga ratusan juta rupiah. Belum lagi dengan barang-barang lainnya. Jika ditotal ya miliaran," ujarnya.

Berita Terkini