Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Salah satu kabupaten di Lampung yakni Kabupaten Pringsewu baru-baru ini kian memanjakan warga sekitar ataupun para traveler dengan griya wisata yang menyuguhkan panorama alam yang dapat disaksikan dari sisi atas yakni perbukitan.
Menyusul Bukit PJR yang berada di Pekon Panjerejo, kini dibuka pula wisata Puncak Bukit Blitarejo alias Puncak BLT yang letaknya juga tidak terlalu jauh dari bukit PJR tersebut.
Penamaan Puncak BLT sendiri merupakan kependekan dari Blitarejo, yakni pekon dimana bukit tersebut berada, Pekon Blitarejo ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
Untuk menuju Puncak BLT, medan yang ditempuh adalah jalanan beraspal yang dalam kondisi baik, sebagian jalan onderlagh melewati pemukiman penduduk dan setelahnya adalah jalan tanah yang membelah hektaran persawahan milik warga.
Sebagai petunjuk jalan, bila anda datang dari Bandar Lampung, melewati Rest Area Tugu Bambu Pringsewu, kita bisa berjalan lurus hingga menemukan jalan masuk ke arah kiri yang tepat berada sebelum jembatan Way Bulok Karto.
Belok mengikuti jalan masuk tersebut hingga kurang lebih 2 kilometer kita akan mendapati sebuah pertigaan, ke kiri adalah pintu masuk menuju Bukit PJR sementara arah kanan adalah jalur menuju Puncak BLT yang jadi tujuan kita kali ini.
Mengikuti jalan ini hingga 2 kilometer maka kita akan menemukan sebuah jalan onderlagh di sebelah kanan, dengan sebuah spanduk besar yang menandakan arah menuju Puncak BLT, melewati rumah-rumah warga, kita bisa masuk melalui jalan ini.
Sebenarnya, ada dua jalur masuk menuju Puncak BLT, yang Tribun tuliskan adalah jalur yang kedua sebab menurut salah satu warga, jalan ini relatif lebih bagus dan lebih mudah untuk dilalui.
Tribunlampung/Ana
Setelah melewati rumah warga yang sudah lumayan padat, kita menyusuri areal persawahan yang saat ini tengah indah-indahnya dengan padinya yang sudah mulai menguning, bahkan sebagian diantaranya sudah dalam proses panen.
Hamparan padi berwarna kuning bak permadani yang dihampar amat kontras dengan langit yang membiru dengan sedikit awan putih yang berarak pelan, juga rerimbunan pohon nyiur yang hijau di salah satu sudut landskap natural tersebut.
Tidak ketinggalan adalah siluet pegunungan yang biru menjulang, ditambah dengan suasana tenang dan angin semilir yang menyejukkan, sangat membuat rileks.
Untuk menuju ke Puncak BLT sendiri kita harus mendaki selama kurang lebih 15 menit dengan medan yang lumayan tidak terlalu sulit namun cukup menguras tenaga, sebelumnya, kita bisa parkir sekaligus membayar tiket masuk sebesar Rp 5 ribu/motor.