Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sedikitnya ada 10 negara mengikuti Kejuaraan Surfing Internasional bertajuk Krui Pro 2017 World Surf League (WSL) QS1000 Surfing Competition yang akan berlangsung mulai hari ini, Sabtu (15/4) hingga Kamis (20/4) di Kawasan Pantai Tanjung Setia.
Ke-10 negara tersebut diantaranya Australia, New Zealand, Brasil, Amerika Serikat, Yunani, Korea Selatan, Jepang, Filiphina, Taiwan, serta Indonesia. Total ada 71 peselancar yang akan meramaikan kegiatan yang mengambil tema Pesona Krui Pesisir Barat.
Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal mengatakan, Krui Pro 2017 WSL QS1000 Surfing Competition merupakan kejuaraan yang diselenggarakan pertama kali di bawah WSL Region Asia. Pesisir Barat, kata Agus, menjadi tempat pertama even WSL di Tahun 2017.
“Kompetisi ini juga akan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari satu juri kepala, dan tujuh juri anggota. Semua juri tersebut memiliki sertifikat internasional,” kata Agus dalam jumpa pers dengan awak media di Hotel Horison, Bandar Lampung, Jumat (14/4) sore.
Agus mengungkapkan, Pemerintah Pesisir Barat telah berupaya maksimal dalam melakukan persiapan-persiapan menjelang penyelenggaraan even internasional tersebut. Beberapa persiapan yang dilakukan, seperti menyediakan akomodasi dan sarana pendukung kompetisi.
“Untuk sarana pendukung kompetisi ini kami siapkan tim keselamatan, medis, keamanan dan lainnya. Seluruh pengelola hotel atau cottage di Kawasan Pantai Tanjung Setia juga siap menjadi tuan rumah bagi para peserta kompetisi,” pasti Agus.
Sementara itu, Sekretaris Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ratna Suranti mengatakan, Pesisir Barat merupakan tempat baru bagi kalangan peselancar.
“Even ini bisa membuat tempat baru ini terkenal. Even ini juga bisa menjadi ajang promosi serta menjadikan Krui sebagai tempat terbaik untuk surfing di Indonesia atau bahkan di dunia. Kondisi alam yang besar ini bisa mengangkat nama daerah tersebut,” ujar Ratna, di tempat yang sama.
Ratna juga berharap, pemerintah daerah setempat bisa memiliki keramahan serta bisa menjadi gaet yang baik bagi para turis mancanegara yang datang. “Jadi, ketika para surfer datang, bisa mendapatkan penjelasan yang jelas. Di mana lokasinya, tempat menginap dan lain sebagainya,” papar Ratna.
Ratna juga menambahkan, Kemenpar akan terus menyumbangkan apa yang bisa dilakukan. Seperti mempromosikan dan mengangkat even tersebut sebagai agenda tahunan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Lampung Hanibal yang mewakili Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan, Pemprov Lampung mengapresiasi Bupati Pesisir Barat yang begitu gigih memperjuangkan olahraga surfing dan pariwisatanya.
“Pak Gubernur (Ridho) sangat men-support. Selain itu juga, Pak Gubernur berjanji, apabila nantinya Pesisir Barat dipercaya sebagai venue untuk Asian Games, Pak Gubernur akan bantu semuanya terutama infrastruktur,” ucap Hanibal.
Tidak ketinggalan, jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung juga mempersiapkan personel untuk mengamankan jalannya even internasional yang rencananya akan menjadi agenda tahunan Kemenpar tersebut. Sedikitnya Polda Lampung menurunkan 100 personel.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kota Bandar Lampung Komisaris Besar (Kombes) Murbani Budi Pitono yang mewakili Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjend) Sudjarno.
“Sesuai dengan arahan Pak Kapolda, jajaran akan mengamankan mulai dari lokasi even, jalur atau akses menuju lokasi dan tempat penginapan. Untuk tahap awal ini ada sekitar 100 personel yang mengamankan. Kalau memang kurang akan kami tambah lagi,” ucap Murbani.