TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 107,7 per saham, atau 98,2 persen dari laba bersih tahun 2016.
Keputusan tersebut merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang digelar Kamis (27/4/2017).
Sepanjang tahun 2016, HM Sampoerna membukukan laba bersih sebesar Rp 12,8 triliun, atau tumbuh 23,1 persen dibandingkan periode sebelumnya, yang sebesar Rp 10,4 triliun.
Dengan laba bersih per saham senilai Rp 110 per saham, atau tumbuh 17,9 persen, dibandingkan laba bersih per saham tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 93 per saham.
Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis mengatakan, tahun lalu, HM Sampoerna berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia, dengan pangsa pasar (market share) sebesar 33,4 persen.
Pada 2016, HM Sampoerna menjual sebanyak 105,5 miliar batang rokok.
"Penjualan bersih 2016 sebesar Rp 95,5 triliun atau naik 7,2 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 89,1 triliun," kata Trumpaitis.
HM Sampoerna juga memperkuat posisinya di segmen sigaret kretek mesin (SKM) full-flavour, melalui ekspansi geografis U-Bold, dan meluncurkan Marlboro Filter Black di beberapa kota.
Bagi HM Sampoerna, kata Trumpaitis, segmen SKM full flavour merupakan peluang yang besar untuk dikembangkan.
"Marlboro Filter Black yang baru saja diluncurkan mencapai pangsa pasar 1 persen, di kuartal pertama 2017. Sementara, U-Bold mencapai pangsa pasar 0,9 persen setelah ekspansi di 55 kota," imbuh Trumpaitis.
Meskipun ada penurunan di segmen sigaret kretek tangan (SKT), HM Sampoerna tetap merajai pasar domestik dengan market share per 2016 sebesar 37,3 persen, dan kuartal I 2017 sebesar 38 persen.
Trumpaitis menambahkan, perusahaan terus mencari cara menyeimbangkan penurunan segmen SKT, dengan cara pengenalan edisi spesial varian Dji Sam Soe "10+2".
Selain pembagian dividen, RUPST HM Sampoerna juga menyetujui perubahan susunan direksi.
Di mana mulai hari ini, posisi Michael Sandritter sebagai direktur keuangan akan digantikan William Giff.
Dia sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan di PMI Kanada.
(Estu Suryowati)