Liputan Khusus Tribun Lampung

Pasien Cuci Darah Melonjak 16 Ribu Kasus di Lampung

Penulis: Romi Rinando
Editor: Ridwan Hardiansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasien sedang melakukan cuci darah di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) di Bandar Lampung, Rabu (23/8/2017).

Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNGĀ - Tindakan medis cuci darah mengalami kenaikan drastis di Lampung dalam dua tahun terakhir.

Tak tanggung-tanggung, pengobatan untuk pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal itu, melonjak hingga 16 ribu kasus dalam kurun waktu satu tahun.

Data BPJS Kesehatan cabang Bandar Lampung, yang meliputi Bandar Lampung, Lampung Selatan (Lamsel), Pesawaran, Pringsewu, dan Tanggamus, menunjukkan jumlah tindakan medis cuci darah pada 2015 mencapai 52.721 kasus.

Adapun, total biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan mencapai Rp 50,29 miliar.

Satu tahun berselang, angka kasus cuci darah mengalami peningkatan pesat.

Jumlah kasus pada 2016 tercatat menjadi 68.968 kasus, dengan total biaya Rp 63,67 miliar.

Dan, hingga semester pertama 2017, jumlah tindakan medis cuci darah telah mencapai 30.861 kasus dengan total biaya Rp 26,21 miliar.

Staf Komunikasi Publik BPJS Kesehatan cabang Bandar Lampung, Mudayanto membenarkan bahwa terjadi tren peningkatan jumlah kasus cuci darah di BPJS cabang Bandar Lampung.

Jumlah kasus cuci darah merupakan perhitungan setiap kali ada tindakan cuci darah.

Sehingga jika pasien rutin melakukan cuci darah dua kali seminggu, ia akan tercatat menjalani 104 kali tindakan cuci darah selama setahun.

Sepanjang tiga tahun terakhir, cuci darah selalu menempati urutan pertama pada tindakan rawat jalan tingkat lanjut (RJTL), berdasarkan total biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan cabang Bandar Lampung.

"Kami ada data jumlah pasien, tetapi itu perlu membuka database. Sementara, jumlah alat hemodialisis dan penyebarannya, itu kewenangan dinas kesehatan," jelas Mudayanto.

Dibanding dua cabang BPJS lain di Lampung, Mudayanto memaparkan, jumlah kasus cuci darah masih tertinggi di BPJS cabang Bandar Lampung.

"Kalau dilihat dari penyebaran rumah sakit yang tersedia alat hemodialisis, di sini memang masih lebih tinggi jumlah kasusnya," ungkapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini