Ini Risiko jika Sering Mengoplos Pertamax dengan Premium

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pernahkah kalian mencampur antara premium dan pertamax untuk kendaraanmu?

Hal ini mungkin terjadi karena harga BBM di Indonesia, karena terkadang premium dan pertamax hanya memiliki selisih harga yang sedikit.

Baca: Cantiknya Kebangetan, Istri Bupati Tampan Ini Dikira Artis Hollywood

Tapi terkadang juga harga pertamax melambung tinggi jika dibandingkan premium.

 
Ketika harga pertamax turun mereka memakai pertamax.
 
Sebaliknya, ketika pertamax naik lagi mereka kembali menggunakan premium.

 
Alasan orang main campur Premium (BBM Bersubsidi) dengan Pertamax/Pertamax Plus (BBM Non Subsidi) adalah untuk mengejar nilai oktan.

Premiun Oktan 88, dicampur Pertamax Plus Oktan 95, akan menghasilkan nilai oktan 90 s/d 92. Harga lebih irit dibanding dengan Pertamax Plus. Begitu katanya.

Baca: Kevin Liliana, Si Gadis Tomboy Asal Bandung Raih Gelar Miss International 2017

Malah ditemui banyak kasus ternyata beberapa masyarakat mencampur keduanya dalam satu kendaraan.

Padahal sering mencampur premium dan pertamax ternyata memiliki efek yang berisiko bagi kendaraan kita.

Premium dan pertamax memang memiliki oktan yang berbeda.

Premium 88, pertamax 92 dan pertamax plus 95.

Oktan yang lebih tinggi tentu memiliki beberapa kelebihan di antaranya lebih cepat membakar mesin.

Namun jika dicampur dengan yang memiliki oktan lebih rendah bisa-bisa kelebihan itu hilang.

Sebagai contoh dalam pertamax mengandung zat anti karat namun fungsi tersebut akan hilang jika dicampur dengan premium yang masih mengandung timbal.

Halaman
12

Berita Terkini