Jejak Kontroversi Mayjen Purn Sudrajat Calon Gubernur Jawa Barat Pilihan Prabowo

Editor: Safruddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo didampingi Cagub Jabar Sudrajat

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BOGOR - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan calon gubernur (cagub) Jawa Barat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018.

Baca: MU vs City - Perang Sesungguhnya Ada pada 15 Menit Akhir Pertandingan

Baca: Terungkap! Ternyata Selama Ini Begini Perlakuan Ashanty kepada PRT yang Membantunya

Di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2017), mantan Danjen Kopassus ini menunjung Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai calon orang nomor satu di Jawa Barat.

Pengumuman Prabowo ini cukup mengejutkan karena sebelumnya disebut-sebut Partai Gerindra telah berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung pasangan Deddy Mizwar dan Achmad Saikhu.

Prabowo Subianto berorasi pada kampanye akbar di Gelora Bung Karno. (Tribunnews/JEPRIMA)

"Lewat konsultasi yang cukup padat, minta masukan ke semua pihak termasuk ulama, akhirnya dengan mantab kami putuskan akan mengajukan Saudara Mayjen TNI Purnawirawan Sudrajat sebagai calon gubernur Jawa Barat yang akan datang," ujar Prabowo sebagaimana ditulis Kompas.com.

Sosok Sudrajat dinilai memiliki rekam jejak yang positif, baik selama di militer maupun di pemerintahan.

Diketahui, saat di militer, Sudrajat adalah salah satu lulusan Harvard.

Sudrajat dipercaya sebagai Duta Besar Indonesia di China dan setelahnya menjabat atase pertahanan di London.

"Saya kira kita cari putra terbaik dengan apa pun pengalamannya," kata Prabowo.

Kini Sudrajat --yang pernah menjadi Ketua Ormas Nasional Demokrat Jawa Barat-- adalah Ketua Lembaga Kerja Sama Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia China (LIC).
Profil Mayjen Purn Sudrajat

Sudrajat pernah menjadi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI tahun 1999 tetapi kemudian dicopot oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Setelah itu, Sudrajat pernah berselisih paham dengan Gus Dur --panggilan Abdurrahman Wahid-- terkait pernyataan Presiden sebagai panglima tertinggi sebagaimana disebut dalam UUD 1945.

Menurut Gus Dur, Presiden adalah penguasa tertinggi AD, AL, AU dan Kepolisian.
Tapi, Sudrajat mengatakan pasal di UUD itu bukan berarti Presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata.

Sudrajat lulus dari Akademi Militer pada 1971. Ia mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan seperti Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Lemhanas, beberapa pendidikan militer di Australia dan USA, dan memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) dari Harvard University, AS.
Sudrajat lahir di Sumedang, 4 Februari 1949 ini pensiun dari Dirjen Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan tahun 2005.

Halaman
12

Berita Terkini