Inspiratif, Sukir dan Istri ke Tanah Suci berkat Belalang Goreng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sukir dan Suliani menjajakan belalang goreng di jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di Hutan Tleseh, Playen.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, YOGYAKARTA – Kisah pasangan suami istri Sukir dan Suliani, warga Dusun Karangasem, Mulo, Wonosari, sangat menginspirasi. Mereka bisa pergi ke Tanah Suci hanya dengan berjualan belalang goreng.

Rabu (21/2/2018) pagi itu, langit cerah terlihat di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Sukir dan Suliani lebih bersemangat dari biasanya.

Keduanya berjualan belalang goreng dadakan di pinggir jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di hutan Teleseh, Playen. Wajah mereka berseri-seri.

Pasangan yang baru pulang pada 15 Februari lalu dari menunaikan ibadah umrah di Mekkah ini berangkat lebih pagi dibandingkan belasan penjual belalang goreng lainnya.

Baca: Didakwa Rugikan Jamaah Umrah Rp 905 Miliar, Begini Penampilan Perdana Anniesa Bos First Travel

Baca: Viral, Polwan Cantik Ini Diganjar Penghargaan karena Bertani

Lapak yang berada di dekat taman hutan rakyat sudah mengepul tanda pemiliknya sudah mulai mengolah belalang mentah menjadi oleh-oleh khas Gunungkidul ini.

Pasangan ini seolah tak memerdulikan banyaknya kendaraan yang melintas. Suliani asyik membersihkan belalang mentah, sementara Sukir sibuk menggoreng belalang.

Sejak dua tahun terakhir, pasangan ini memiliki inovasi menjual belalang goreng dadakan dan dikemas dalam toples. Berbeda dengan penjual lainnya yang memilih langsung mengemas dalam toples kecil.

"Tadi berangkat dari rumah sekitar pukul 07.30 WIB dan di sini persiapan setengah jam, langsung menggoreng belalang," kata Sukir, Rabu.

Sukir bercerita, awalnya dirinya merupakan buruh serabutan yang tak menenentu hasil yang didapatkan setiap bulannya. Masa sulit dirinya harus mencoba berbagai peruntungan mendapatkan pundi rupiah dengan berbagai cara.

Akhirnya sebagai warga Gunung Kidul yang suka dengan makanan belalang, dirinya pun mencari di sekitar rumahnya. Lalu muncullah ide menjual belalang goreng.

"Awalnya menjual gorengan yang dikemas toples, tetapi saya punya ide menjualnya dengan menggoreng langsung, ternyata banyak yang suka," ucapnya.

Selama dua tahun terakhir, omzet penjualan belalang goreng yang dijual dadakan ini terus meningkat. Rata-rata dia bisa menjual 20 sampai 40 toples kecil yang biasa untuk mengemas kue nastar, tergantung saat masa liburan atau tidak. Belalang goreng rasa gurih ini dijual dengan harga Rp 25.000 pertoplesnya.

"Kadang menghabiskan 2 sampai 6 kg belalang mentah yang didatangkan dari Kebumen dan Kulon Progo karena di sini sudah tidak banyak," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini