Rasanya kriteria pemimpin semacam ini yang semakin lama tidak saja hilang dari pengertian tetapi juga memang hilang dari hadapan bangsa.
Pidato pemimpin tidak lagi menarik, pencitraan semakin berlebihan dan memuakkan dan langkah2 kerja yang hambar tanpa tujuan.
Pemimpin seperti itu telah terlebih dahulu kehilangan arah sampai sebuah bangsa menjadi kehilangan arah dan tujuan.
Kehidupan nampak semakin tidak meyakinkan dan rakyat menjadi kebingungan.
Ini tragedi kepemimpinan yang malang!
Baca: Pasanganmu Selingkuh? Ini Cara Memata-matainya Lewat WhatsApp
Kita sepertinya harus memiliki keberanian untuk mengatakan sesuatu yang apa adanya bahwa jika Indonesia memerlukan arah baru maka tak ada cara lain bahwa Indonesia memerlukan pemimpin baru; idenya, dan seluruh keteladanannya.
Maka, segala kriteria yang kita sebutkan menjadi kriteria untuk kita rumuskan dan akhirnya kita perjuangkan.
Pada saat tantangan masa depan semakin rumit maka semua kriteria itu mustahil tanpa keberanian.
Pemimpin Baru Indonesia adalah saripati dari kebaikan bangsa.
Dengan semua ini, Apakah sebagai rakyat kita telah bermimpi?.
Terlalu ideal?
Apakah kita tidak berhak merumuskan pemimpin seperti kriteria dari yg paling ideal?
Atau kriteria para pendiri awal negeri ini?
Apa yang salah dari mimpi kita?
Tidak ada yang salah!