Fahri Hamzah: Pemimpin yang Ada Nampak Palsu dan Sulit Dibanggakan

Editor: martin tobing
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah

Seperti kata pepatah, “air beriak tanda tak dalam”. Yang ramai ini adalah yang kosong.

Pencitraan melampaui isi dan tulang.

Sulit sekali menemukan “yang dalam” sehingga ketika ia berbicara maka kata2nya membekas lama, menyala seperti lentera atau bahkan obor yang bertahan mnjadi penentu arah atau bahkan menjadi kebanggaan di mana-mana.

Rasanya juga, akibat kedangkalan itu kita menjadi salah paham tentang syarat pemimpin.

Kriteria Pemimpin berubah menjadi; yang sederhana, jarang bicara banyak kerja, dekat dengan rakyat, dll yang dapat direkayasa hanya dengan iklan dan media.

Baca: Percayakah Anda Pria Ini Umurnya 67 Tahun? Kisah Hidupnya Menginspirasi

Tak harus ada fakta.

Yang sederhana dapat dicitrakan dengan sebua ganbar yang menghitung harga sepatu, baju dan celana.

Atau yang banyak kerja yang nampak turun ke Bawah ke mana-mana tanpa kita ketahui dia melakukan apa? 

Atau yg sering Selfi sebagai nampak dekat milenial kota. Citra!

Sementara itu, kriteria yang sejati tak nampak; memakai kriteria dari nabi; Siddiq (benar bukan pembohong), tablig (pandai menyampaikan pesan secara jelas), amanah (dapat dipercaya dan diandalkan) dan fatonah (memiliki kecerdasan).

Sebenarnya ini kriteria wajar!

Baca: Inikah Penampilan Penjara Termewah di Dunia? Bak Hotel Bintang 5

Atau kriteria tentang orang yang memiliki karakter; yaitu memiliki ilmu menuju keyakinan yang membuatnya berani mengatakan kebenaran apa adanya dan dengan itu ia berani melaksanakan kata-katanya dengan segala resiko yang siap ia tanggung sepenuhnya.

Ini juga wajar!

Halaman
1234
Tags:

Berita Terkini