Dikhianati, Begini Nasib Menyedihkan Sandiaga Uno Diperlakukan Anak Buahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Pakai Lips Balm

"Tahun-tahun sebelumnya pengadaan lelang mebel selalu pakai e-katalog kok. Tapi kenapa begitu angkanya besar justru pilih lewat lelang di BPPBJ DKI," kata Syahrul.

Gagal lelang janggal
Selain itu banyak pihak sepakat memang amat tak diperlukan lelang ulang mebel sekolah.

Penyebabnya Pokja tertentu BPPBJ DKI melakukan langkah aneh dan janggal dalam proses gagal lelang mebel sekolah Rp 87 milliar. 

Makanya para pihak berkompeten itu tak sepakat apabila Dinas Pendidikan DKI Jakarta (Disdik DKI) memutuskan lelang ulang mebel sekolah Rp 87 milliar.

Para pihak berkompeten itu menyarankan Disdik DKI memilih evaluasi ulang saja.

"Dari tahun-tahun sebelumnya juga kalau lelang mebel itu pakai e-katalog. Kenapa begitu angkanya besar jadi pakai tender," kata Sekretaris Dewan Pendidikan DKI Jakarta, Syahrul Hasan.

Syahrul mengatakan sebaiknya Disdik DKI memutuskan dilakukan evaluasi ulang.

Apabila hasil evaluasi menunjukkan bisa ditentukan pemenang, kata Syahrul, maka tinggal ditunjuk pemenangnya, yakni PT Araputra.

Penunjukkan pemenang usai lelang ulang bisa dilakukan dengan alasan kebutuhan mendesak menjelang tahun ajaran baru 2018/2019.

 Dimana 118 sekolah negeri di Jakarta harus diisi mebel baru usai direnovasi dan ada penambahan kelas. 

Apabila tak bisa, ujar Syahrul, maka tinggal proses lelang harus dihentikan. Kemudian beralih ke e-katalog.

Koordinator Investigasi Indonesian Corruption Watch, Febri Hendri, mengatakan seharusnya memang tak perlu ada lelang ulang dalam kasus ini.

"Gagalnya lelang mebel sekolah amat aneh. Ini cukup evaluasi ulang saja, tak perlu lelang ulang," kata Febri.

Sebab, kata Febri, alasan Pokja BPPBJ menggagalkan lelang amat janggal.

Bagi Febri, lelang mebel sekolah senilai Rp 87 milliar yang digagalkan Pokja tertentu BPPPBJ DKI itu seharusnya bisa ada pemenangnya kalau BPPBJ tak membuat alasan aneh. 

Halaman
1234
Tags:

Berita Terkini