TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - WAKIL Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, benar-benar bernasib tragis diperlakukan anak buahnya.
Perintah Sandiaga Uno lagi-lagi dicueki anak buahnya di kisruh lelang mebel (meja dan kursi) sekolah Rp 87 milliar.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta memutuskan kelanjutan pengadaan mebel yang amat bertentangan dengan keinginan Sandiaga Uno.
Kepala Dinas Pendidikan DKI, Sopan Adrianto, lebih memilih melakukan lelang ulang ketimbang evaluasi ulang.
"Tadi sore saya tanya Bu Sekdisdik tentang progres lanjutan pengadaan mebel. Katanya surat permohonan lelang ulang hari ini sudah ditandatangani Pak Kadis dan sudah diajukan ke BPPBJ (Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi DKI)," kata Wakil Kepala Disdik DKI, Bowo Irianto ketika dihubungi Warta Kota, Senin (23/4/2018).
Hal ini amat bertentangan dengan keinginan Sandiaga Uno yang lebih ingin cukup dilakukan evaluasi ulang terhadap gagal lelang mebel sekolah.
Sebelumnya, Disdik DKI selama sepekan membiarkan kasus ini menggantung tanpa keputusan, padahal Sandiaga Uno sudah memerintahkan Kadisdik mengambil keputusan.
Bahkan Kadisdik tak langsung konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) usai diminta mengambil keputusan oleh Sandi.
Sampai akhirnya Sandiaga Uno menyerahkan segalanya ke Sekda DKI, lalu lagi-lagi keluar keputusan yang mengkhianati keinginannya.
Belum lagi BPPBJ DKI mendadak mengeluarkan surat meminta agar Disdik DKI mengirimkan surat permohonan lelang ulang pada Senin (16/4/2018), atau hanya 1 hari kerja usai Sandi menyerahkan keputusan ke Kadisdik DKI.
Dimana pada saat itu sebenarnya belum ada keputusan apakah harus dilakukan lelang ulang atau evaluasi ulang.
Berati sudah 3 kali Sandiaga Uno dengan tragis dicuekin anak buahnya dalam kasus ini.
Seperti dilansir kompas.com, Sandiaga Uno mengaku sudah mengingatkan berkali-kali agar masalah ini cepat diatasi. Pasalnya, siswa sekolah yang jadi korban.
"Kalau enggak ini kejadiannya peserta didik itu tidak memiliki mebel-mebel, proses pembelajaran dan juga kegiatan yang ada di sekolah," kata Sandiaga.
Sandiaga yang mengaku paham betul masalah tender karena pernah jadi pengusaha, meminta agar sebisa mungkin tak perlu ada lelang ulang.