Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh 17 Mei,  Kemenag Tunggu Sidang Itsbat

Penulis: Romi Rinando
Editor: soni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sidang Itsbat Kemenag

Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -  Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Lampung menetapkan awal puasa 1 Ramadan 1439 Hijriyah jatuh pada Kamis 17 Mei 2018. Penetapan awal Ramadan ini diambil berdasarkan hasil keputusan hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pengangan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat muhammadiyah.

Baca: Terbongkar, Banyak Aktor Menolak Main Film Bareng Ayu Ting Ting, Malah Ada yang Ketakutan

Menurut Ketua Pimpinan Wilayah  Muhammadiyah Provinsi Lampung Marzuki Noor kepada Tribun, Minggu (6/5), keputusaan penetapan 1 Ramadan itu sudah disampaikan kepada seluruh warga Muhammadiyah di  seluruh Indonesia. Jikapun nantinya keputusan tersebut berbeda dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, Marzuki mengatakan tidak masalah.

Baca: Mimik Muka Ayu Ting Ting Jadi Begini Usai Nonton Film Nagita Slavina

“Tidak jadi masalah kalau beda kita sudah biasa. Kita kan beda cara menghitungnya.  Selisihnya juga bukan pada perbedaan fisik.  Tapi selisihnya di persepsi masing-masing, beda cara menterjemahkannya saja. Dalam menterjemahkannya itu juga bukan persepsi masing-masing, tapi ada ilmunya kapan waktu masuknya Ramadan,” kata Marzuki

Selain penetapan awal Ramadan, Muhammadiyah juga sudah menetapkan 1 syawal yang akan jatuh Jumat 15 Juni 2018. Ini  sesuai dengan maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2018 yang ditandatangani Ketua Umum Haedar Nashir dan Sekjen Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

“Hari Raya Idul  fitri juga berangkai dengan 1 Ramadan dan sudah ditetapkan oleh PP Muhammadiyah  jatuh  15 Juni 2018,” pungkasnya.

Sementara Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama  Provinsi Lampung, Istutiningsih  mengatakan pihaknya masih belum bisa menyampaikan keputusan penetapan 1 Ramadan sebelum ada keputusan sidang  itsbat  dari oleh Kementerian Agama.

“Kita belum bisa sampaikan kapan penetapaan  1 Ramadan. Karena kami harus menunggu sidang hasil sidang itsbat. Penetapan 1 Ramadan itu ada mekanimse dan prosedurnya. Kita nunggu hisab dan rukhyat dengan melihat bulan,” jelas Istuningsih.  

Terkait  dengan langkah Muhammadiyah yang sudah memutuskan awal Ramadan jatuh pada 17 Mei ini, Istuningsih tidak mempermasalahannya. “Muhammadiyah menggunakan hisab berdasarkan hitungan. Kalau Kemenang  menunggu hasil sidang itsbat,  yang patokannya  hisab dan juga rukyat atau melihat bulan,” pungkasnya. (rri)

Berita Terkini