Diduga Sajikan Ayam Goreng Busuk ke Konsumen, Begini Nasib Restoran di Lampung

Penulis: hanif mustafa
Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ari Oktaviansah (35) melapor ke polisi karena ayam busuk

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tak terima mendapat sajian ayam goreng yang diduga busuk, seorang customer melaporkan salah satu restoran cepat saji ke Polresta Bandar Lampung, Kamis (21/6).

Kejadian ini bermula saat Ari Oktaviansah (35) bersama anak dan istrinya memesan makanan di salah satu restoran cepat saji yang berada di Mal Boemi Kedaton (MBK), Kamis sekitar pukul 15.00 WIB.

Ari menuturkan, saat itu ia hendak makan bersama anak dan istrinya, namun anaknya ingin makan ayam goreng.

"Ya kami akhirnya makan di Chiken Crush. Tapi saya dan istri saya pesan bakso yang ada di sebelah, sedangkan anak saya memesan ayam di Chiken Crush," ungkap warga Jalan Cendana Gang Masjid Tanjung Senang, Bandar Lampung ini.

Setelah memesan dan anaknya menyantap sajian tersebut, Ari diberitahu istrinya jika ayam yang dipesan tersebut diserbu lalat.

"Tiba-tiba istri saya bilang, kalau ayam kok dikerubutin lalat, kemudian dicium baunya busuk," jelasnya.

Ari pun mengaku tak terima, dan komplain ke pihak restoran. Dan pihak restoran pun mengakui jika ayam tersebut memang tidak layak konsumsi.

"Kalau kondisi ayam tiren (mati kemarin) saya tidak tahu. Tapi yang jelas tidak lagi fresh, dan sudah berbau sehingga banyak lalat datang," tegasnya.

Atas kejadian ini Ari pun merasa dikecewakan dan dirugikan.

"Jelas saya ditipu. Kalau saya makan gak masalah, tapi ini yang makan anak saya yang masih balita. Maka dari itu kami laporkan ke pihak berwajib," ujarnya.

Ratu Meriska Sari, istri Ari Oktaviansah, mengaku bingung bukan kepalang saat menyadari jika ayam goreng yang dimakan anaknya Sachi Finara Rafanda (1,5 tahun) ternyata sudah tidak layak konsumsi.

Ratu pun baru tersadar saat puluhan lalat menghampiri ayam yang hampir separo dimakan anaknya.

"Saya gak tahu kalau itu ternyata ayam busuk. Kan saya makan bakso, saya memang nyuapin anak saya, ya dilahap aja. Sadar-sadar pas lalat itu ngerubutin, baru saya cicipi, langsung mual saya," ungkapnya.

Ratu pun kemudian memberikan secuil ayam tersebut ke suaminya untuk memastikan apakah memang itu ayam tersebut tidak layak konsumsi.

"Nggak lama kata suami ayam itu busuk, terus suami langsung marah, bahkan nyamperin penanggungjawabnya," ujarnya.

Kata Ratu, suaminya meminta tanggung jawab kepada penanggung jawab restoran cepat saji tersebut.

"Nah kemudian managernya telepon owner yang ada di Jakata, tapi gak ngangkat. Terus suami minta tanggung jawab. Katanya mereka mau bertanggung jawab dengan pengobatan tapi gak gerak," tukasnya.

Ratu menambahkan jika pihak restoran cepat saji mengakui ayam tersebut tidak layak konsumsi.

"Saat kami tanya ke pihak restoran, mereka pun mengakui kondisi ayam tersebut tidak baik lagi. Mereka ngakunya ayam stok sebelum Lebaran," katanya.

Pihak Restoran Akui Tak Layak Konsumsi

Pihak restoran cepat saji mengakui bahwa ayam yang disajikan kepada Ari Oktaviansah (35) memang ayam yang tak layak konsumsi.

Hal ini diungkapkan oleh Supervisor Chiken Crush Heri, yang melihat langsung sajian tersebut.

"Masalah daging busuk dari kami, ya kami mengakui itu daging busuk saya juga lihat," ujar Heri kepada Tribun, Kamis (21/6).

Heri pun berdalih, jika ayam busuk tersebut karena pihaknya kurang teliti memilah ayam yang dibelinya dalam bentuk potongan.

"Kami kurang tahu penyebabnya karena ayam kami ambil dari luar. Kalau pelihara sendiri kami jelas tahu, tapi kami dapat dari luar," ungkapnya.

Masih kata dia, urusan customer menjadi tanggung jawab pihaknya. Namun di luar tersebut adalah tanggung jawab ownernya.

"Kalau SOP (standar operasional prosedur) kami ada, legalitas juga, tapi atas peristiwa ini pihaknya ke depan akan lebih profesional dan meningkatkan standar operasional yang lebih tinggi," ujarnya.

Polresta Akan Uji Lab

Atas adanya laporan dugaan ayam goreng tidak layak konsumsi, Polresta Bandar Lampung segera menindaklanjuti.

Meski demikian, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo akan mengecek dulu laporan adanya dugaan ayam tidak layak konsumsi tersebut.

"Untuk laporannya nanti kami cek kalau memang ada itu. Dan kami akan teruskan untuk melakukan cek ke lapangan," ungkap Harto Agung, Kamis (21/6).

Harto pun mengaku akan melakukan uji laboratorium dahulu terhadap sampel ayam yang dibawa pelapor. Uji laboratorium diperlukan untuk melihat apakah ayam tersebut memang layak konsumsi atau tidak.

"Kalau pun memang itu terbukti tidak layak konsumsi, maka pengelola restoran bisa dikenakan pasal yang berlaku," ujarnya.

Masih Diproses

Proses hukum terkait adanya dugaan daging ayam tak layak konsumsi yang dijual restoran cepat saji masih terus berlanjut.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Budi Pitono mengaku saat ini masih dalam proses.
"Kami akan periksa dulu dari hasil penyelidikan tim," ungkap Murbani, Jumat (22/6).
Meski demikian, Murbani mengaku sampel sedang dimasukkan ke laboratorium. "Jadi ini masih dalam proses," tutupnya.
Sementara itu, menanggapi adanya daging tak layak konsumsi, Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BBPOM Bandar Lampung, Tri Suyarto mengatakan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan, kewenangan pangan siap saji ada di Dinas Kesehatan.
"Kalau Badan POM untuk pangan olahan atau pangan hasil industri pangan. Namun pada prinsipnya pangan dibuat atau diproduksi harus aman bebas dari bahaya kimia, mikrobioligi dan fisik. Tapi yang jelas bahan baku yang digunakan harus bagus, tidak busuk, dan memenuhi persyaratan, kalau tidak berarti menyalahi aturan dan ada sanksinya," tukasnya.
Dilain pihak, Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Asih Hendrastuti mengatakan bahwa daging busuk adalah daging yang terkontaminasi oleh bakteri.
"Biasanya hal tersebut karena terpapar udara terbuka, dan hal tersebut berarti ada resiko terpapar juga dengan bakteri lain misal escherichia coli, salmonella, dan lainnya yang bila tidak dimasak dengan baik beresiko terkena penyakit," jelasnya.
Asih melanjutkan bahwa bakteri ada yang tahan panas. "Itu perlu diingat, jadi jangan makan daging yang telah busuk walau sudah digoreng, bisa menimbulkan penyakit," tutupnya.

Berita Terkini