Petrus Rivaldo alias Ucok (20), keponakan dari suami Dormian, mengungkapkan, pembunuhan terjadi pada hari Minggu 15 Juli 2018, sekitar pukul 11.00 Wib.
Awalnya, ia kaget pamannya, Tunggung Manurung (42), datang ke rumah sembari menangis.
"Saya tidak tahu kejadian pastinya gimana. Saya kaget aja, tiba-tiba tulang saya (paman; bahasa Batak) datang ke rumah sambil nangis-nangis," tutur Ucok di Rumah Sakit Natar Medika, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Minggu siang.
Ucok lantas membawa Dormian ke RS Natar Medika. Adapun pamannya, Tunggung, mengurus jasad dua anaknya.
Saat kejadian, beber Ucok, di rumah sang paman hanya ada Dormian dan dua anaknya.
"Sebenarnya, anaknya ada empat orang. Tapi, yang nomor pertama dan kedua sedang (beribadah) ke gereja," jelasnya.
Ucok mengungkapkan, Dormian sendiri tidak pergi ke gereja lantaran sudah lama sakit.
"Soal sakitnya apa, saya nggak tahu. Saya sendiri baru pulang dari merantau," kata Ucok.
Ketika pembunuhan terjadi, Ucok tidak bisa memastikan apakah pamannya berada di lokasi.
"Saya tahunya, tulang saya datang ke rumah sambil nangis. Setahu saya, dia baru pulang kerja," ujarnya.
Adapun dua anak yang menjadi korban pembunuhan adalah Robin Nicolas Manurung (8) dan Marcel Rafael Manurung (3). Versi kepolisian, pembunuhan terjadi sekitar pukul 09.45 Wib.
Sebelum kejadian, Kapolsek Tegineneng Inspektur Satu Syamsu Rizal mengungkapkan, Tunggung tidur bersama dua anaknya di dalam kamar.
Anak ketiganya, Robin, terbangun karena mengompol, lantas memanggil ibunya. Dormian masuk ke kamar, menggendong Robin, lalu pindah ke kamar sebelah.
"Tidak berapa lama, pelaku (Dormian) masuk lagi ke kamar tempat suaminya tidur. Dia menggendong anak bungsunya, Marcel, yang tidur di sebelah suaminya, kemudian membawanya ke kamar sebelah," papar Syamsu.
TKP Ibu bunuh dua anaknya di Tegineneng ()
Selang beberapa saat, sambung Syamsu, Tunggung terbangun dan mendengar Marcel menangis.
Ia beranjak menuju kamar sebelah. Di kamar tersebut, Tunggung mendapati dua anaknya dalam keadaan telungkup dan bersimbah darah.
Sementara istrinya berusaha menusuk perut sendiri menggunakan pisau dapur.
"Setelah kejadian, yang bersangkutan (Tunggung) membawa dua anaknya ke klinik dokter di Dusun Kunyayan, Desa Bumi Agung, Tegineneng. Tapi, nyawa dua korban tidak tertolong," ujar Syamsu.
Dan dari penelusuran sementara kepolisian, Dormian Sihite belum lama ini pulang dari rumah sakit.
Ia mengalami sakit yang tak kunjung sembuh.
Merujuk keterangan anak kedua Dormian, Josep Rinaldi Manurung, sepekan ini ibunya kerap melamun di rumah.
"Sementara berdasarkan keterangan tetangga, keluarga Tunggung Manurung tidak pernah terdengar cekcok," kata Kapolsek Tegineneng Inspektur Satu Syamsu Rizal.
Dalam peristiwa tersebut, kepolisian menyita barang bukti sebilah pisau dapur yang menjadi alat Dormian menusuk dua anaknya.