Tayang di 2 Bioskop Lampung, Inilah 22 Fakta Terkait Film '22 Menit'. Sampai Gunakan Teknologi CGI

Penulis: Teguh Prasetyo
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Film 22 Menit

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Film '22 Menit' mulai tayang perdana di bioskop Tanah Air mulai hari ini, Kamis 19 Juli 2019. 

Untuk di Lampung, film '22 Menit' tayang di dua bioskop yakni di XXI Mal Kartini dan CGV Transmart Lampung. 

Baca: Iis Dahlia Dibully Akibat Peserta Audisi KDI Diusir karena Penampilan, Fatin Shidqia Beri Komentar

Film '22 Menit' ini dibintangi oleh Ario Bayu, Hana Malasan, Ardina Rasti, Ece Bagus, Macthias Muchus, Ade Firman Hakim, dan beberapa pemain lainnya. 

Bahkan di film ini menghadirkan cameo para petinggi Polri yang akan memberikan suprise pada penonton.   

Adapun kisah film '22 Menit' ini terinspirasi dari teror bom di Jakarta yang terjadi di kawasan Thamrin, pada bulan Januari 2016 silam.

Kisahnya diawali tentang sosok tokoh Ardi, seorang polisi anggota unit anti terorisme yang diperankan Ario Bayu.

Aksi heroik dan upaya melawan teroris yang beraksi di kawasan Sarinah-Thamrin ini dibalut dengan banyak aksi mendebarkan.

 

Mulai dari adegan bom meledak, baku tembak di tengah jalan, hingga aksi berbahaya turun dari helikopter yang hanya bisa dilakukan oleh anggota kepolisian yang sudah terlatih.

Dan untuk menyuguhkan film yang berkualitas, sang sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita bekerja keras untuk menggarapnya.

Seperti yang disampaikan oleh Eugene dan Myrna pada acara konferensi pers di Epicentrum Walk (16/7/2018) lalu, mereka membeberkan produksi film hingga dapat tersajikan seperti yang kita tonton di bioskop.
 

Baca: Yahoo Messenger Berhenti Beroperasi Sejak Kemarin Setelah 20 Tahun Beroperasi, Inilah Penggantinya!

Berikut fakta yang tak terduga dari film 22 Menit!

1. Butuh 1,5 tahun untuk research tentang bom di kawasan Thamrin agar film tampil seperti aslinya.

2. 22 Menit adalah waktu yang dibutuhkan oleh aparat kepolisian dari terjadinya ledakan bom hingga menangkap pelaku.

3. Meski terinspirasi dari kisah nyata, Eugene mengatakan bahwa film 22 Menit didramatisir di beberapa bagian untuk kebutuhan film dan tak dimaksudkan sebagai dokumentasi dari kejadian tersebut.

4. Film 22 Menit mengangkat soal sisi humanisme pada film, dibuat 5 sudut pandang yang berbeda yang keluar melalui tokohnya.

5. AKBP Ardi yang diperankan Ario Bayu merupakan tokoh “gabungan” dari tokoh-tokoh nyata yang berada di tempat kejadian waktu itu.

Ario Bayu sebagai AKBP Ardi (dok. 22 Menit the Movie)

Baca: Diisukan Biaya Transfer Lucky Hakim Capai Rp 5 Miliar, Nasdem Bantah dan Sebut Itu Berita Sampah!

6. Terinspirasi dari kisah nyata, membuat syuting tak bisa dipindahkan ke tempat lain. Menurut Eugene, merekonstruksi ulang lokasi agar sama seperti waktu kejadian dulu.

7. Lokasi syuting film 22 Menit ini dilakukan di tempat kejadian aslinya, yakni di pos polisi kawasan Sarinah – Thamrin.

8. Untuk keperluan film, kawasan Sarinah – Thamrin harus ditutup saat hari sabtu dan minggu selama hampir 1 bulan.

9. Selama syuting, pernah mendapat perlakuan tak mengenakkan dari pengguna jalan, yakni dilempar botol air mineral.

10. Pos polisi Sarinah – Thamrin tersebut benar-benar diledakkan untuk film 22 Menit.

11. Tidak mendapat izin dari sebuah kafe yang menjadi tempat kejadian dulu. Sehingga, sutradara membuat replika 1:1 kafe tersebut.

Baca: Berkiblat ke ISIS, Tujuh Terduga Teroris Jaringan Abu Husnah Solo Dibekuk di Banyuasin

12. Eugene mengatakan, dana untuk membuat replika kafe tersebut mungkin bisa digunakan untuk membuat kafe asli.

13. Film 22 Menit menyuguhkan teknologi canggih ke layar lebar. CGI digunakan salah satunya untuk adegan baku tembak antara polisi dan pelaku pengeboman.

14. Kaca gedung yang dipecahkan oleh tim densus pada film bukan efek dari CGI.

15. Suguhan canggih di layar lebar, film 22 Menit ini 100% digarap oleh orang Indonesia. Eugene mengatakan bahwa ini bisa dibilang produk asli dalam negeri.

16. Ario Bayu bercerita bahwa seragam polisi yang ia kenakan di dalam film hampir seberat 15Kg karena pakaian asli dan menggunakan senjata asli.

17. Tak hanya berat, pakaian polisi lumayan membuat Ario Bayu gerah. “Bikin keringet gue segede biji jagung,” ujar Ario saat bercerita pengalamannya.

Baca: Ucapan Manis ke Ayah Cara Bayar Utang Marion Jola ke Deddy Corbuzier

18. Ario Bayu harus mengikuti latihan bersama polisi selama 3 minggu hingga 1 bulan untuk mengetahui cara kerja tim polisi yang menangani kasus tersebut.

19. Berbeda dengan Ario Bayu, Ade Firman Hakim yang berperan sebagai polisi lalu lintas hanya melakukan observasi. Namun, hal ini pun membuat Ade Firman Hakim kewalahan.

20. Dessy, salah satu tokoh di film 22 Menit diperankan oleh Ardina Rasti dan menjadi tokoh yang paling menyebalkan di dalam film.

Dessy (Ardina Rasti) dan Briptu Firman (Ade Firman Hakim). (dok. 22 Menit the Movie)

21. Adegan Ade Firman pada film 22 Menit di menit-menit terakhir menjadi adegan paling menyedihkan.

22 Untuk support film 22 Menit, BRI mengeluarkan kartu Brizzi dengan desain khusus 22 Menit.

Baca: MotoGP Ceko 2018 - Fakta Menarik Jelang MotoGP di Sirkuit Automotodrom Brno

Sinopsis

Suatu pagi yang tenang di bulan Januari 2016 mendadak menjadi genting dan mencekam setelah terjadi serangan bom di daerah Thamrin, Jakarta.

Seorang polisi bernama Ardi (Ario Bayu) dengan satuan kepolisian segera memburu pelaku pengeboman.

Bersama seorang polisi lalu lintas bernama Firman (Ade Firman hakim), Ardi harus menyelamatkan warga dan mengamankan situasi. Baku tembak dengan pelaku pun tidak terhindarkan. 

Kejadian ini melukai puluhan orang. Salah satu korban adalah office boy bernama Anas (Ence Bagus) yang sedang membeli pesanan makan siang.

Korban luka lain adalah Dessy (Ardina Rasti) dan Mitha (Hana Malasan), dua karyawati yang sedang bergegas ke tempat kerja. 

Ardi, Firman dan segenap jajaran unit anti terorisme mempertaruhkan nyawa demi mengamankan ibukota dari ledakan bom tersebut.

Dalam 22 menit, pelaku berhasil diringkus. Namun, peristiwa tersebut telah mengubah hidup banyak orang.

Secara umum, film ini dibuat agak mirip film 'Vantage Point' yang tayang beberapa tahun lalu menggunakan sudut pandang beberapa orang dengan alur maju mundur. 

Baca: Dulu Terlibat Skandal Cinta Segitiga, Bambang Trihatmodjo dan Halimah Kini Akur Demi Anak?

Bagi yang penasaran, bisa melihat trailer di bawah ini: 

(*)

Berita Terkini