Cara Driver Online Nakal Raup Jutaan Rupiah, dari Order Fiktif hingga Rebutan Akun 'Nganggur'

Penulis: Teguh Prasetyo
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ojek online

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bisnis jasa transportasi online di Bandar Lampung digoyang kabar order fiktif.

Bahkan oknum driver online, baik untuk motor maupun mobil, diduga bekerjasama dengan penumpang melakukan aksi curang sehingga bisa meraup "bonus", mulai Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah.

Baca: Kode dan Lokasi Penumpang Order Fiktif, Dibayar Driver Ojek Online Raup Untung Jutaan Rupiah Sehari

Dari informasi yang dihimpun Tribun dari lapangan diketahui, driver bekerjasama dengan seseorang untuk membuat order dalam rangka meraih target poin, sehingga bisa mendapatkan insentif.

Order ini memang fiktif karena penumpangnya tidak ada dan driver online tidak menjemput maupun menurunkan penumpang.

Saf, bukan nama sebenarnya, yang dihubungi Tribun, Senin (24/9/2018), mengaku dari order fiktif tersebut, driver bisa memenuhi target poin dalam seharinya untuk mendapatkan insentif.

"Sehari saya bisa mengumpulkan 15 poin atau 15 kali tarikan. Jika tercapai 15 poin, saya dapat bonus Rp 180 ribu dari pihak aplikator. Nah, poin itu saya dapat dari order fiktif," tuturnya.

"Mobil saya muter-muter saja seolah mengantarkan penumpang, padahal tidak ada penumpangnya," tambahnya. Untuk pihak pengorder fiktif, dia memberi tip Rp 5.000.

Saf yang bicara blak-blakan membuka modus-modus curang yang dilakukan oleh oknum-oknum driver.

Di antaranya, melakukan tindakan curang dengan mengejar uang dari program reward dari aplikator.

"Saat order pertama masuk, driver akan mendapat uang minimal Rp 20 ribu dari program reward tersebut. Uang tersebut otomatis masuk ke saldo kita. Nah, untuk si pengorder kita kasih dia uang Rp 5.000 lagi," jelasnya.

Agar aman, Saf mengatakan, driver maksimal menerima 20 order fiktif saja dalam sehari, gabungan dari pengumpulan poin dan pemanfaatkan reward.

"Dari 20 order fiktif itu saja sudah bisa mendapat uang Rp 500 ribuan. Itu belum ditambah jika real menjalankan taksi atau ojek onlinenya. Kalau mau lebih dari itu bisa, tapi kita punya akunnya lebih dari satu. Pake data saudara kita misalnya. Nah itu bisa sehari dapat Rp 1 juta," kata dia.

Apakah driver sudah menjalin kerjasama sebelumnya dengan si pengorder fiktif? Saf mengatakan, tidak perlu jalin kerjasama.

Sebab, sudah ada daerah-daerah tertentu yang menjadi tempat pengorder fiktip. Seperti di kawasan Enggal, Telukbetung Barat, dan banyak lagi.

"Kita cukup muter-muter aja di daerah-daerah itu. Nanti ketika ada order yang masuk ke kita, kita kan telepon dia. Kita tanya, "nembak ya, Bro". Kalau dia jawab "iya", kita datangi dia dan kasih dia uang Rp 5.000 ribu. Terus kita jalanin ordernya itu, namun si penumpang gak ikut," jelasnya.

Baca: Lokasi di Bandar Lampung yang Kerap Dijadikan Tempat Transaksi Order Fiktif Taksi dan Ojek Online

Halaman
1234

Berita Terkini