Mereka datang untuk menghadiri acara silaturahmi dengan Presiden Joko Widodo.
Presiden datang dalam rangka kunjungan kerja menghadiri dan membuka acara pelaksanaan MTQ Nasional yang berlangsung Minggu malam di kawasan Medan dan Deliserdang.
Pengamanan di sekitar Gor Lubukpakam pun tampak begitu ketat.
TNI/Polri dibantu dengan Satpol PP Deliserdang melakukan penjagaan berbagai diberbagai titik.
Antrean panjang pun terlihat di area pintu masuk Gor tempat kegiatan acara silaturahmi dilakukan. Selain di dalam Gor tenda juga disediakan panitia di luar.
Sekretaris Panitia, Eko Sopianto mengatakan ada sekitar 6 ribuan orang suku Jawa yang hadir di acara silaturahmi ini.
Disebut kalau mereka datang dari berbagai Kabupaten Kota yang ada di Sumatera Utara.
" Pak Jokowi nanti ya hanya silaturahmi saja sama kita. Sekitar 6000-an orang yang datang. Sesuai jadwal agendanya pukul 14.00 Pak Presiden tiba,"kata Eko.
Saat memberikan kata sambutan Jokowi pun sempat menyinggung perihal dirinya yang dituduh sebagai PKI.
"Saya mau nitip. Sekarang ini banyak berita fitnah dan hoax. Jangan terpecah karena berita hoax dan fitnah. Ada yang menuduh saya dan bilang Presiden Jokowi itu PKI," ujar Jokowi.
Saat itu Jokowi sempat memberikan penegasan singkat mengenai keberadaan PKI tahun 1965 dan 1966. Ia menyebut saat itu dirinya masih berkisar umur 4 tahunan.
"Saya itu lahir tahun 1961masak ada PKI Balita. Tapi gitu pun ada saja yang percaya. Orang tua saya itu muslim, kakek nenek saya ya muslim," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo menyalami warga yang sudah menunggunya di area GOR (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTARa)Tanpa arahannya, ketika itu layar lebar yang sengaja disediakan oleh panitia juga menampilkan foto editan tentang dirinya. Ia menyebut foto itu sebenarnya foto ditahun 1955 dimana Ketua PKI sedang berfoto disebuah podium.
"Ini politik yang tidak beretika dan tata Krama. Agama saja tidak memperbolehkan seperti itu (memfitnah). Nilai-nilai etika dan budaya tidak memperbolehkan seperti itu. Jangan kita diaduk dengan info yang tidak betul," katanya.
Jokowi berpesan agar setiap mendapatkan suatu berita orang-orang tidak menelannya mentah-mentah.
Karena sekarang ini banyak berita hoax dan fitnah agar sebaiknya mengecek dulu. Disebut jangan terpecah karena berita-berita hoax dan fitnah. Berbeda pilihan itu biasa namun jangan sampai jadi perpecahan. (*)