Setelah dijemput oleh biarawati bernama Suster Laurentina, ketiga perempuan tersebut dibawa ke tempat yang lebih aman.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengatakan, Suster Laurentina menghubungi dirinya dan menceritakan kondisi ketiga warganya tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Suster Laurentina yang telah menginformasikan kepada saya dan Pak Viktor Laiskodat (Gubernur NTT) bahwa ada calon TKW yang berhasil kabur dari penampungan," ucap Josef.
Josef pun segera terbang ke Medan untuk menjemput ketiga perempuan tersebut.
Baca: Polemik Pebasket Jepang dan Serangan Media, Usai Kasus Sewa PSK di Asian Games 2018 di Jakarta
3. Sempat dicekoki pil antihamil saat disekap
"Saat berada di Medan, mereka tinggal di sebuah rumah penampungan yang tidak diketahui tiga orang calon TKW ini," kata Josef kepada sejumlah wartawan, Rabu (10/10/2018).
"Mereka sudah seminggu berada di Medan, dan lebih celakanya lagi, mereka mulai dirayu dan bahkan dikasih pil antihamil. Sehingga, mereka takut," tambahnya.
Menurut Josef, jika sudah diberi pil antihamil, pasti akan dijadikan PSK.
Mereka adalah gadis yang lugu.
Untuk mencegah kejadian serupa, Josef meminta polisi melacak pelaku yang mengirim tiga calon TKW tersebut.
"Saya dan Pak Viktor (Gubernur NTT Viktor Laiskodat) tak henti-hentinya akan bekerja sama dengan kepolisian dan Migran Care untuk menyelesaikan persoalan ini," imbuhnya.
Pihaknya juga akan melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, supaya persoalan tersebut bisa dibenahi bersama.
4. Polisi ringkus dua pelaku, satu korban masih dilacak
Saat berada di Bandara El Tari Kupang, Wakil Gubernur NTT menjelaskan, korban sebetulnya ada empat orang.
Namun, baru tiga yang berhasil ditemukan.
Baca: Perantara Remaja PSK Diringkus, Dapat Rp 100 Ribu Sekali Transaksi