Tersangka Pembunuh Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi, Tewas dalam Kecelakaan di Riyadh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wilayah di sekitar gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki ditutup polisi untuk kepentingan penggeledahan terkait hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.(AFP/OZAN KOSE)

Dalam laporan itu terlihat Maher Abdulaziz M Mutreb, perwira intelijen yang sebelumnya bertugas kedubes Saudi di London, mendarat di Istanbul pada 2 Oktober lalu pukul 03.38 dini hari.

Mutreb kemudian diketahui pergi ke konsulat Saudi di Istanbul di hari yang sama pada pukul 09.55 waktu setempat.

Beberapa jam setelah kedatangan Khashoggi, Mutreb meninggalkan gedung konsulat dan berkunjung ke kediaman konsul jenderal pada pukul 16.53.

Dia meninggalkan hotelnya pada pukul 17.15 langsung menuju ke bandara Ataturk dan terbang dengan menggunakan jet pribadi pada pukul 17.58 menuju ke Riyadh.

Jenderal Jadi Kambing Hitam

Pemerintah Arab Saudi kemungkinan kan menjadikan seorang perwira tinggi intelijen yang dekat dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) terkait dugaan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Kabar ini disampaikan tiga orang yang mengetahui rencana tersebut kepada harian The New York Times, Kamis (18/10/2018).

Rencananya, yang akan dituding mendalangi hilangny Khashoggi adalah Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, seorang penasihat Pangeran MBS.

Jika kabar ini benar maka hal tersebut akan menjadi pengakuan besar dari pemerintah Arab Saudi dalam kasus hilangya kolumnis The Washington Post itu.

Dengan menjadikan Jenderal Assiri sebagai "kambing hitam" akan memberikan penjelasan yang masuk akal sekaligus menghapus dugaan bahwa Pangeran MBS terlibat dalam masalah ini.

Apalagi, dengan terus bertambahnya bukti, intelijen AS semakin yakin Pangeran MBS ada di belakang hilangnya Khashoggi.

Sedangkan, pemerintah Turki mengklaim memiliki bukti bahwa Khashoggi dibunuh dan dimutilasi di konsulat Saudi di Istanbul oleh 15 orang agen negeri itu.

Setelah dua pekan terus membantah meski mendapat tekanan kuat dari Turki dan Washington DC, pemerintah Arab Saudi bersikukuh untuk menggelar investigasi sendiri.

Namun, di tengah investigasi itu, pemerintah Saudi sudah "mempersiapkan" Assiri sebagai kambing hitam, menurut tiga sumber yang dekat dengan pemerintah Saudi.

Bahkan, tiga sumber itu menambahkan, nama Jenderal Assiri sudah didiskusikan dan disampaikan ke orang-orang dekat Gedung Putih.

Halaman
123

Berita Terkini