Namun, Saudi mengizinkan otoritas berwenang Turki mengambil sampel air untuk dianalisis.
Baca: Lama Bungkam Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, Pangeran MBS Akhirnya Buka Suara
Khashoggi masuk ke Konsulat Istanbul untuk mengurus dokumen pernikahan.
Saudi awalnya bersikukuh Khashoggi telah keluar dari gedung dengan selamat.
Namun, sumber penyelidik Turki mengungkapkan Khashoggi dibunuh dan dimutilasi.
Riyadh kemudian mengumumkan Khashoggi tewas akibat pertikaian sebelum jaksa penuntut mengakui kasus itu merupakan pembunuhan berencana.
Kasus Khashoggi membuat renggang hubungan antara Saudi dengan Amerika Serikat (AS), terutama putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyatakan, jajarannya membutuhkan waktu beberapa pekan sebelum memutuskan apakah bakal menjatuhkan sanksi kepada Saudi.
Dicekik dan Dimutilasi
Otoritas Turki menyampaikan pernyataan resmi pertamanya terkait lanjutan kasus pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi Jamal Khashoggi di gedung Konsulat Saudi di Turki.
Dilaporkan AFP, Khashoggi diyakini dicekik segera setelah dia masuk ke gedung Konsulat Saudi di Istanbul.
Kemudian tubuhnya dimutilasi dan dihancurkan sebagai bagian yang telah direncanakan.
Demikian pernyataan dari jaksa kepala Turki Irfan Fidan, satu jam setelah dia bertemu dengan Jaksa Agung Saudi Sheikh Saud al-Mojeb.
Baca: Gara-gara Sepatu, Misi Pembunuhan Jamal Khashoggi Terbongkar
"Sesuai dengan rencana sebelumnya, korban Jamal Khashoggi dicekik sampai mati segera setelah masuk ke Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 untuk mengurus formalitas pernikahan," demikian pernyataan Fidan, Rabu (31/10/2018).
"Tubuh korban dipotong-potong dan dihancurkan menyusul kematiannya karena dicekik, yang lagi-lagi, sesuai dengan rencana awal," imbuhnya.
Sheikh Saud dikirim Saudi sebagai kepala penyelidikan kasus pembunuhan Saudi ke Istanbul pada pekan ini.