Pemulung tersebut awalnya mengira bahwa isi dalam drum tersebut adalah sampah.
Namun, setelah dibuka, SA kaget dan segera meminta bantuan ke warga.
"Dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan ke warga sekitar," ucap Ita, Senin (19/11/2018).
Polisi pun segera mengidentifikasi korban dan menelpon keluarga Dufi.
Keluarga mulanya tidak menaruh curiga saa dihubungi pihak kepolisian, karena Dufi terbiasa bekerja di hari libur.
Bahkan, keluarga mengira Dufi terlibat kasus kriminal.
Namun, kecurigaan tersebut luntur setelah polisi bertanya posisi keluarga yang tak kunjung datang.
"Tetapi enggak mungkin deh (terlibat kasus kriminal) karena polisi menunggu kami datang. Sampai di jalan, kami ditelepon, 'sudah sampai mana?' Diminta cepat, dari situ kami merasa ada yang enggak beres nih," ujar Muhammad Ali Ramdoni, yang dikutip dari Tribun Bogor.
Baca: Identitas Mayat Dalam Drum Terkuak, Polisi Ungkap Korban Pernah Bekerja Jadi Wartawan RRI
Pesan Terakhir Dufi ke Istri
Almarhum Dufi, terakhir kali mengirim kabar kepada istri pada Jumat (16/11/2018) sebelum ditemukan tewas.
Bayu, istri Dufi sempat bercerita pada adik Dufi yang dua hari tidak ada kabar.
"Saya ditelepon istri almarhum bahwa almarhum sudah dua hari enggak pulang," ujar Doni, adik Dufi.
Doni bercerita, Dufi sempat memberi kabar ke Bayu untuk memarkirkan mobilnya di stasiun.
"WA terakhir yang disampaikan kepada istrinya, bahwa beliau bilang 'Mah saya sudah di stasiun, mobil diparkir. Di mana? Rawabuntu.' Itu Jumat jam 09.30 WIB atau 10.00 WIB sempat komunikasi terakhir. Nah itu sudah tidak ada lagi setelah itu," ucap Doni.
Karier Dufi