Diduga Tidak Bisa Wisuda, Seorang Mahasiswa Nekat Gantung Diri, Pihak Kampus Ungkap Fakta Lain

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Diduga tidak bisa wisuda, seorang mahasiswa di Medan nekat gantung diri.

Tia menuturkan bahwa Marolop merupakan mahasiswa S1 STMIK dan AMIK Logika, yang mengambil jurusan teknik informatika dan telah berada di semester akhir (semester VIII).

Marolop merupakan sosok mahasiswa yang pendiam dan tidak begitu banyak dikenal orang.

Marolop datang ke bagian administrasi hanya untuk keperluan kampus, dan selebihnya lebih banyak menghabiskan waktu bercengkrama dengan teman-temannya.

"Orangnya pendiam tidak terbuka. Cuma, dia sama teman-temannya akrab. Kalau kemungkinan dia bunuh diri karena masalah pribadi saya kurang tahu. Karena, dia ini anaknya juga tidak terbuka," ujar Tia.

Tia menjelaskan bahwa beberapa hari sebelum kejadian, tepatnya Senin (19/11/2018), Marolop sempat datang mau bimbingan dan sudah menitip skripsi.

Baca: Ada Perempuan Minta Tanggung Jawab, Anggota TNI Ditemukan Tewas Gantung Diri di Hotel

Ia tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari dosen pembimbing (doping).

"Karena hari Selasa (20/11/2018) libur, jadi baru hari Rabu (21/11/2018) pagi skripsinya selesai diperiksa. Kami, pihak kampus, sempat telepon dia via telepon seluler tapi tidak aktif," sebut Tia.

"Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB, (Marolop) Marko ditelepon lagi untuk ambil hasil skripsi dan teleponnya nggak aktif. Jadi, temannya ada yang telepon mau memberitahukan skripsinya sudah selesai diperiksa. Pas ditelepon dari WhatsApp (WA), rupanya yang angkat om atau tantenya, memberitahukan bahwasanya dia sudah meninggal," ungkap Tia.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Marolop Manurung Mahasiswa STMIK dan AMIK Logika, Bunuh Diri Dua Hari sebelum Sidang Skripsi

Berita Terkini