Ahli Forensik yang Disebut Menelanjangi dan Memutilasi Jamal Khashoggi

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamal Khashoggi

Ahli Forensik yang Disebut Menelanjangi dan Memutilasi Jamal Khashoggi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - SAAT keberadaan jenazah jurnalis Jamal Khashoggi belum jelas, sejumlah laporan media terkait proses pembunuhan Khashoggi kembali muncul.

Harian Sabah edisi Jumat (23/11/2018) melaporkan, ahli forensik Dr Salah Muhammad al-Tubaigy menggunakan suntikan dan pisau bedah untuk membunuh Khashoggi.

"Tubaigy belajar ilmu forensik di Universitas Glasgow dan belum lama ini memaparkan proyek pribadinya di Australia yaitu soal peralatan otopsi yang bisa dibawa," tambah harian itu.

Baca: Tak Terekspos, Foto Masa Remaja Ahok yang Diunggah Fifi Lety Banjir Komentar

"Jenazah Khashoggi ditelanjangi. Tubaigy lalu mengambil darah dari nadi Khashoggi dan mengalirkannya ke wastafel di kamar mandi. Tubaigy juga yang memutilasi Khashoggi,"demikian harian Sabah.

 

Sebelumnya dikabarkan jenazah Khashoggi dimutilasi di ruang kerja konsul Arab Saudi di Istanbul, Mohammed al-Otaibi, yang dilapisi lembaran plastik.

Koresponden harian Hurriyet Toygun Atilla pekan lalu mengabarkan, tim pembunuh Saudi menggunakan koagilan untuk menghentikan pendarahan saat proses mutilasi berlangsung.

Dalam rekaman audio berdurasi tujuh menit yang dimiliki pemerintah Turki, dilaporkan Tubaigy terdengar mengatur jalannya proses mutilasi itu.

Tubaigy, yang juga memiliki jabatan di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, diidentifikasi seorang sumber anonim.

Baca: Curhat Menyentuh Umi Pipik Soal Kehidupan Pribadi, Merasa Ditampar dengan Ketegaran Anak

Sumber itu mengatakan, Tubaigy memerintahkan anggota tim menggunakan headphones saat dia memutilasi tubuh Khashoggi.

"Saat melakukan pekerjaan ini, saya mendengarkan musik," demikian perkataan Tubaigy dalam rekaman audio itu. (Ervan Hardoko)

Militer Arab

Pemerintahan Arab Saudi menangkap 18 orang dan memecat lima pejabat senior pemerintahan sebagai bagian lanjutan dari investigasi kasus pembunuhan wartawan bernama Jamal Khashoggi.

Jamal Khashoggi yang terbunuh pada 2 Oktober 2018 itu merupakan pengisi kolom di Washington Post dan kerap mengkritik Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Ia diduga dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul ketika akan mengambil dokumen yang dibutuhkan untuk menikah.

Dilansir dari Aljazeera, setelah berminggu-minggu mengatakan bahwa Jamal Khashoggi masih hidup saat meninggalkan konsulat, pemerintah Arab Saudi pun akhirnya mengakui Khashoggi terbunuh di konsulat.

Arab Saudi mengklaim kematian Jamal Khashoggi tersebut akibat tindakan jahat sebuah kelompok dari Arab Saudi.

Sumber-sumber dari pemerintahan Turki mengatakan 15 orang intelijen Arab Saudi terbang ke Turki dengan dua jet pribadi beberapa jam sebelum Khashoggi terbunuh dan tubuhnya dipotong-potong.

Baca: Pukul Pemerkosa Putrinya, Seorang Bapak Malah Dipolisikan Pelaku, Hotman Paris Turun Tangan

Sebagian besar di antara kelompok 15 otang itu bekerja sebagai anggota militer Arab Saudi, keamanan atau dinas intelijen, termasuk di istana.

Halaman
12

Berita Terkini