Tribun Bandar Lampung

Lampung Sakti Bantah Pemainnya Terlibat Pengaturan Skor

Penulis: Noval Andriansyah
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Nasir (tengah) berfoto bareng manajer Lampung Sakti FC Ricky Nugraha (kanan) seusai penandatanganan kontrak sebagai pelatih kepala.

“Waktu itu memang pertandingan tersebut tidak berpengaruh kepada kami. Tapi alhamdulillah, kami menang 4-2 dan membuat Shandong Luneng gagal lolos fase grup, dan digeser oleh tim asal Korea Selatan, Seoul FC,” kata RD.

RD mengaku langsung berkomunikasi dengan manajemen Sriwijaya FC terkait permintaan pengaturan skor tersebut.

Mantan Exco PSSI Hidayat Didenda Rp 150 Juta karena Terlibat Pengaturan Skor

Mantan pelatih Arema Indonesia itu juga menjelaskan kepada pemainnya bahwa jangan sampai kalah melawan Shandong Luneng.

“Shandong Luneng sempat unggul dulu, saya kaget dan takut ada anggapan macam-macam. Tapi alhamdulillah kami bisa menang,” kata RD.

Mantan Exco PSSI Disanksi

Komite Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada mantan Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hidayat.

Sebelum mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI, Hidayat sudah memutuskan keluar sebagai anggota Exco PSSI.

Hidayat terkena sanksi denda Rp 150 juta dan larangan memasuki stadion di Indonesia selama dua tahun.

Hidayat terbukti terlibat match-fixing atau pengaturan skor antara Madura FC melawan PSS Sleman pada 2 Mei 2018 lalu.

"Benar (ada hukuman), dilarang berkecimpung di sepak bola selama tiga tahun, dilarang memasuki stadion sepak bola di Indonesia selama dua tahun, dan denda Rp 150 juta," kata Wakil Ketua Komdis PSSI Umar Husin, Senin (3/12/2018). (*)

Berita Terkini