Baca tanpa iklan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pekerja Seni, Sujiwo Tejo mengakui kehebatan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh.
Pernyataan itu disampaikan Sujiwo Tejo dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One yang tayang pada Selasa (11/12/2018).
Acara ILC TV One pada Selasa (11/12/2018) mengangkat tema "Misteri Pemilu 2019", yang membahas soal e-KTP tercecer di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Lantaran kehebatan Dirjen Dukcapil Kemendagri tersebut, Sujiwo Tejo mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi Dirjen Dukcapil Kemendagri.
Mulanya, ia memuji keberanian Dirjen Dukcapil untuk bertanya usia pada seorang warga, yang turut menjadi narasumber di acara ILC TV One itu.
"Bang Karni mungkin saya awali dengan salah satu yang paling penting pada pertemuan ini adalah laki-laki sudah boleh nanya usia ke perempuan itu dilakukan oleh Dirjen Dukcapil," ujarnya.
"Jadi saya banyak berhubungan sama perempuan, nggak sekalipun saya berani nanya usia, Pak Dirjen tadi nanya usianya Amelia dan nggak marah, kalau kita sudah ditempeleng mungkin," kata Sujiwo.
"Enaknya jadi Dirjen Dukcapil boleh nanya usia ke perempuan," lanjutnya.
Mendengar alasan Sujiwo Tejo tersebut, Zudan Arif Fakrulloh tampak tertawa.
Namun, perkataan dari Sujiwo dibantah oleh pembawa acara Karni Ilyas.
Menurut Karni, tidak hanya Dirjen Dukcapil yang bisa menanyakan usia pada perempuan.
Ada pihak lain yang bisa menanyakan usia ke perempuan, satu di antaranya adalah pihak kepolisian.
"Bukan hanya Dukcapil, polisi pun begitu, kalau di BAP nama, usia," kata Karni Ilyas menanggapi.
Sujiwo Tejo kembali menyanggah bahwa hanya Dirjen Dukcapil yang hanya bisa bertanya di depan umum.
"Ya tapi kan nggak di depan forum, makanya saya pengen jadi Dirjen Dukcapil," tambahnya.
Lihat, videonya di bawah ini.
Acara ILC TV One pada Selasa (11/12/2018) malam membahas terkait e-KTP yang tercecer di kawasan Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Acara tersebut mengangkat tema "Misteri Pemilu 2019".
Sebelumnya, sebuah karung berisi ribuan e-KTP ditemukan berceceran di area persawahan, di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, pada Sabtu (8/12/2018).
Ribuan e-KTP tersebut diketahui milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Diberitakan dari Warta Kota, Kapolsek Duren Sawit, Kompol Parlindungan Sutasuhut menyatakan bahwa ribuan e-KTP yang ditemukan anak-anak itu merupakan cetakan lama.
Hal itu diketahui setelah ia melihat data diri dan identitas yang tertera di e-KTP tersebut, saat diamankan di Mapolsek Duren Sawit.
"Itu kayaknya cetakan yang lama ya, soalnya masih ada tanggal berlakunya, bukan yang seumur hidup kayak yang sekarang," kata Suhut saat dikonfirmasi, Sabtu (8/12/2018).
"Tapi masih berlaku, ada yang kedaluarsanya Februari 2019, ada yang Desember ini. Tapi yang sudah kedaluarsa juga banyak," tambah Suhut.
Mayoritas, alamat penduduk yang tertera di ribuan e-KTP itu, berdomisili di Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
• Batas Perekaman e-KTP Hingga 31 Desember, Jangan Sampai Data Terblokir
• Anak Mantan Pejabat di Lampung Jual Blangko e-KTP, Polisi Sebut karena Motif Ekonomi
E-KTP itu ditemukan anak-anak saat sedang bermain sepak bola di tanah kosong.
Saat ditemukan, mereka melempar-lempar e-KTP itu seperti kartu remi.
"Anak-anak lagi main bola sekitar jam 11.00 WIB. Terus nemuin karung, dikira barang apa sama mereka, terus dibuka ya kan, ketemu lah itu e-KTP yang sudah tercetak identitasnya. Bukan blangko kosong ya, sudah kecetak. Jadi ada nama, alamat, dan lainnya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sudjiwo Tedjo Ingin Alih Profesi Jadi Dirjen Dukcapil, Alasannya Buat Zudan Arif Fakrulloh Tertawa