"Ke depan kami akan melakukan penyelidikan terkait informasi video ini," terangnya.
Dirinya juga menampik jika warung-warung yang berada di Trawas merupakan tempat favorit pasangan muda-mudi bercumbu.
Namun, dirinya tetap melakukan pengawasan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Ya, sepanjang sepengetahuan saya tidak ada. Tetapi kami tetap melakukan pengawasan menjelang Natal dan tahun baru," pungkasnya.
Harapan Warga
Warga Mojokerto dihebohkan video seronok yang dikirim secara berantai melalui WhatsApp.
Pengiriman video berantai dilakukan sejak Minggu (16/12/2018) hingga Senin (17/12/2018), juga tersebar di media sosial Facebook.
Salah satu warga yang mendapat kiriman video asusila itu, Mujiono (38), warga Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Dia mengatakan, mendapat kiriman dua file video dari seseorang, sekira pukul 5.30.
"Saat itu saya sedang olahraga lari pagi, tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk di WhatsApp.
Saat saya buka saya terkejut, pesan tersebut berisi video asusila pasangan muda-mudi di sebuah bilik," katanya Senin (17/12/2018).
Menurutnya, video tersebut meresahkan warga. Sebab, saat ini video asusila sudah tersebar di media sosial Facebook.
"Video tersebut meresahkan, bisa dilihat anak di bawah umur karena sudah tersebar di Facebook," terangnya.
Mujiono berharap, aparat segera menyelidiki kasus ini. Sementara lokasi pengambilan video masih simpangsiur.
"Saya berharap lokasi pengambilan video dapat segera dipastikan.
Lalu menangkap pelaku penyebar video dan pemeran dalam video," harapnya.