Yuk Icip-icip, Ini Deretan Tempat Makan Soto Enak di Yogyakarta, Semarang, dan Klaten

Penulis: Reny Fitriani
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Soto lamongan

Yuk Icip-icip, Ini Deretan Tempat Makan Soto Enak di Yogyakarta, Semarang dan Klaten

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seperti yang dikutip dari laman Wikipedia Soto, sroto, sauto, tauto, atau coto adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran.

Daging yang paling sering digunakan adalah daging sapi dan ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi atau kambing. Berbagai daerah di Indonesia memiliki soto khas daerahnya masing-masing dengan komposisi yang berbeda-beda.

Soto juga diberi nama sesuai isinya, misalnya soto ayam, soto babat, dan soto kambing. Ada pula soto yang dibuat dari daging kaki sapi yang disebut dengan Soto Sekengkel.

Cara penyajian soto berbeda-beda sesuai kekhasan di setiap daerah. Soto biasa dihidangkan dengan nasi, lontong, ketupat, mi, atau bihun disertai berbagai macam lauk, misalnya kerupuk, perkedel, emping, sambal, dan sambal kacang. Ada pula yang menambahkan telur puyuh, sate kerang, jeruk limau, dan koya.

Bila anda berkesempatan liburan ke beberapa daerah di pulau Jawa, berikut deretan tempat makan soto enak di Yogjakarta, Semarang dan Klaten yang wajib dicicipi seperti yang Tribunlampung.co.id rangkum dari berbagai sumber.

1. Yogyakarta

Yogyakarta layak mendapat sebutan surganya bagi para penggemar soto.

Bagaimana tidak, makanan yang satu ini sangat mudah ditemukan di kota Pelajar ini, dan memiliki banyak sekali varian.

Dari sekian banyak warung soto yang ada di Yogyakarta, berikut ini adalah lima soto yang wajib anda coba di Yogyakarta.


1. Soto Sawah

Warung soto ini berdiri sekitar tahun 1950-an. Hal tersebut terlihat dari beberapa foto yang dipampang di warung dan memperlihatkan perkembangan warung soto tersebut dari waktu ke waktu serta dilengkapi dengan keterangan tahunnya.

Berdasarkan dari cerita turun-temurun, soto sawah ini memiliki pelanggan awal para blantik (pedagang hewan) yang melalui wilayah tersebut untuk menuju atau pulang dari pasar hewan yang dulu ada di daerah Kuncen.

Soto Sawah Bu Hadi ini memiliki citarasa gurih, sedikit manis, dan ringan, dengan kuah berwarna bening.

Layaknya soto khas Yogyakarta, setiap mangkok soto ini berisikan nasi, irisan kobis (kol), taburan daun seledri, bawang goreng, dan tentunya suiran daging ayam kampung yang terasa empuk.

Yang membuat soto ini berbeda dengan kebanyakan soto lainnya adalah di setiap mangkuknya terdapat perkedel kecil dengan rasa yang mampu melengkapi kelezatan soto ini.

Lokasi warung soto Sawah berada di Jalan Soragan 13, Dusun Soragan, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Soto Pites

Soto yang satu ini berada di dalam pasar Beringharjo, tepatnya berada di lantai dasar sisi timur pasar tradisional terbesar di Yogyakarta tersebut.


Soto Pites Mbah Galak di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim)

Eni Subekti sebagai pengelola warung soto mengatakan Soto Pites Mbah Galak telah ada sejak tahun 50-an.

Awalnya soto ini dijajakn dengan cara dipikul dan berkeliling di sekitar pasar Bringharjo.

Soto pites sendiri adalah soto daging sapi dan soto ayam dengan kuah bening.

Yang membedakan soto dengan soto lainya adalah penggunaan cabai rawit yang dipites (dipencet) menggunakan ibu jari.

Cabai yang dipites ini menghasilkan rasa pedas pengganti cabai.

Karena hal tersebut, soto tersebut kemudian dinamai soto pites.

Sedang untuk nama mbah Galak, diceritakan oleh Eni, penjual soto pites sebelum dirinya yang bernama Mbah Sutri orangnya sedikit judes, sehingga pelanggan menyebutnya Mbah Galak.

Rasa Gurih dan segar adalah kesan pertama saat mencicipi soto pites.

Kuahnya yang bening dengan aroma rempah khas soto, berpadu pas dengan pedasnya cabai rawit yang dipites.

Irisan dagingnya yang empuk pun memberikan tambahan rasa yang istimewa bagi soto ini.

Isi dari soto ini terdiri nasi, tauge, sledri, dan daging.

Untuk menikmati soto ini disediakan kecap dan jeruk nipis, tetapi tidak ada sambal karena telah ada "pitesan" cabai.

Cabainya sendiri direbus terlebih dahulu sebelum dipites.

Soto tersebut semakin nikmat disantap bersama sejumlah hidangan pendamping, seperti tempe goreng, kerupuk kulit, peyek kacang, keripik tempe, sate ayam, dan sate telur puyuh.

3. Soto Sulung Stasiun Tugu

Soto khas Jawa Timur yang ada di komplek stasiun Tugu Yogyakarta sisi selatan ini merupakan salah satu warung soto sulung legendaris di Yogyakarta.

Nasi yang dibungkusi kecil kecil ciri khas Soto Sulung Stasiun Tugu Jogja. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Layaknya soto khas Yogyakarta, setiap mangkok soto ini berisikan nasi, irisan kobis (kol), taburan daun seledri, bawang goreng, dan tentunya suiran daging ayam kampung yang terasa empuk.

Bagaimana tidak, warung makan ini telah ada sejak tahun 1968.

Adalah (alm) Malik Marjuddin yang membawa kelezatan soto sulung dari Madura ke Yogyakarta.

"Bapak adalah orang asli Madura. Dulu saat pertama kali datang ke Jogja, bapak berjualan soto di depan gedung Bank Indonesia (BI) yang saat itu masih menjadi taman kota," ujar Muhammad Ridwan, anak Malik Marjudin yang meneruskan berjulan soto.

2. Semarang

Beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini:

1. Soto Ayam Dargo Pak Wito

Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng.

Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang.

Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.

Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini.

Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang

2. Soto Bangkong

Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang.

Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.

Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang

"Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang.

3. Soto Ayam Pak Muri

Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan.

Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil.

Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini.

Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam.

Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

4. Soto Pak Bambang Semawis

Soto Semarang dengan ciri mangkuk kecil dan kuah putih bening ini berjualan di Pasar Semawis, Jumat (16/6/2017). (KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)

Soto Pak Bambang Semawis. Letak tendanya berada di dalam Pasar Semawis atau Pecinan Semarang, dan terlihat selalu ramai sejak buka sore hari. Soto Semarang dengan ciri mangkuk kecil dan kuah putih bening ini berjualan di Pasar Semawis, Jumat (16/6/2017). 

Tak seperti kuah soto semarang yang identik bening pada umunya, soto kuah pak Bambang Semawis ini memiliki warna kuah yang sedikit kuning keruh dengan minyak di sisi mangkuk Lantas kuah soto yang berwana keruh berasal dari kaldu dan rempah yang bercampur.

Tambahan sedikit kunyit dalam racikan kuahnya membuat kuah ini terasa gurih, tetapi tidak dominan rasa bawang putihnya.

Seporsi Soto Semarang bisa Anda nikmat dengan sate kerang, ati ampela, telur bacem, dan sate ayam. Untuk tambahan tersebut, Anda tinggal menambah kocek Rp 4.000. Sedangkan harga seporsi soto Pak Bambang adalah Rp 8.000. Segarnya soto ini bisa Anda nikmati mulai pukul 18.00-22.00 WIB.

Berjalanlah ke tengah deretan warung tenda Pecinan. Pak Bambang meletakkan grobak sotonya yang berwarna biru di bagian depan.

3. Klaten

Klaten sejak lama banyak dikenal sebagai surganya penggemar olahan daging bebek. Di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta ini banyak ditemukan tempat makan yang menjual olahan bebek.

Dari sekian banyak penjual olahan bebek yang ada di Klaten, terdapat beberapa yang legendaris dan salah satunya adalah warung Bu Siswo.

Berada di Kios Karanglo, Kelurahan Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, atau berada di timur pabrik gula Gondang, warung makan ini telah ada sejak tahun 1953. Sejak tahun 1953 itu pula warung makan ini menyediakan bebek bacem goreng, bebek bakar, dan satu hidangan unik, yakni soto bebek. Tidak seperti soto ayam ataupun sapi, soto bebek tidak akan dengan mudah Anda temukan di daerah lain.

"Memang telah sejak awal warung ini menjual soto bebek," ujar Titin Sundari, generasi ketiga pengelola warung makan Bu Siswo. Jika memesan soto bebek, pengunjung akan mendapati seporsi soto berisikan potongan kobis, tauge, irisan daun sledri, bawang goreng, serta potongan daging bebek.

Kuahnya terasa segar, dengan citarasa bumbu rempah dan kaldu yang pas. Yang membuat hidangan ini spesial tentunya potongan daging bebeknya yang begitu empuk dan gurih.

Bebek bacem gorengnya pun juga sayang untuk dilewatkan. Daging bebek yang dibacem selama kurang lebih dua jam dan kemudian digoreng menghasilkan sajian bebek goreng yang empuk, dengan rasa gurih yang meresap hingga ke dalam dagingnya.

"Untuk bebek, saya menggunakan bebek yang sudah tidak bertelur lagi (afkiran). Bebek ini memiliki daging yang rasanya jauh lebih gurih daripada bebek muda," ungkap Titin. Setiap harinya warung makan yang berada di pinggir jalan raya penghubung Jogja-Solo tersebut buka dari jam 06.00 hingga sekitar jam 13.00 WIB. (*)

Sumber: Kompas.com/Tribunnews

Klaten sejak lama banyak dikenal sebagai surganya penggemar olahan daging bebek. Di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta ini banyak ditemukan tempat makan yang menjual olahan bebek. Dari sekian banyak penjual olahan bebek yang ada di Klaten, terdapat beberapa yang legendaris dan salah satunya adalah warung Bu Siswo. Berada di Kios Karanglo, Kelurahan Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, atau berada di timur pabrik gula Gondang, warung makan ini telah ada sejak tahun 1953. Sejak tahun 1953 itu pula warung makan ini menyediakan bebek bacem goreng, bebek bakar, dan satu hidangan unik, yakni soto bebek. Tidak seperti soto ayam ataupun sapi, soto bebek tidak akan dengan mudah Anda temukan di daerah lain. "Memang telah sejak awal warung ini menjual soto bebek," ujar Titin Sundari, generasi ketiga pengelola warung makan Bu Siswo. Jika memesan soto bebek, pengunjung akan mendapati seporsi soto berisikan potongan kobis, tauge, irisan daun sledri, bawang goreng, serta potongan daging bebek. Kuah soto ini bening, seperti kebanyakan soto yang ada di daerah Yogyakarta dan sebagain Jawa Tengah. Kuahnya terasa segar, dengan citarasa bumbu rempah dan kaldu yang pas. Yang membuat hidangan ini spesial tentunya potongan daging bebeknya yang begitu empuk dan gurih. Warung Bu Siswo(Tribun Jogja/Hamim Thohari) Ada dua pilihan cara penyajian soto, yakni soto pisah (nasi disajikan terpisah) ataupun soto campur. Bebek bacem gorengnya pun juga sayang untuk dilewatkan. Daging bebek yang dibacem selama kurang lebih dua jam dan kemudian digoreng menghasilkan sajian bebek goreng yang empuk, dengan rasa gurih yang meresap hingga ke dalam dagingnya. "Untuk bebek, saya menggunakan bebek yang sudah tidak bertelur lagi (afkiran). Bebek ini memiliki daging yang rasanya jauh lebih gurih daripada bebek muda," ungkap Titin. Setiap harinya warung makan yang berada di pinggir jalan raya penghubung Jogja-Solo tersebut buka dari jam 06.00 hingga sekitar jam 13.00 WIB. Bahkan sering kali sebelum jam 13.00 warung telah tutup karena dagangannya telah ludes diserbu pelanggan. Anda tidak perlu khawatir makan di warung Bu Siswo ini akan menguras dompet. Karena soto bebek campur hanya dibandrol dengan harga Rp 7.000 per porsi dan untuk soto pisahnya hanya Rp 9.000. Sedang bebek bacem goreng harga per porsinya (sudah termasuk nasi) Rp 25.000 dan bebek bakar Rp 27.000 per porsi. "Bagi yang menginginkan bebek bacem satu ekor utuh harganya Rp 100.000," pungkas Titin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soto Ayam Sudah Biasa, Cicipi Soto Bebek Bu Siswo Khas Klaten", https://travel.kompas.com/read/2017/02/08/200600827/soto.ayam.sudah.biasa.cicipi.soto.bebek.bu.siswo.khas.klaten.
Soto sudah menjadi identitas setiap kota. Pasalnya, setiap pelosok daerah di Indonesia tentu memiliki soto khasnya masing-masing. Soto Kudus, Soto Betawi, Soto Lamongan, Soto Padang dan masih banyak lagi. Namun jika Anda berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah, soto khas Semarang tentu berbeda dengan soto-soto lainnya. Umumnya soto khas Semarang identik dengan kuah kaldunya yang bening dan lengkap disantap dengan hidangan pendamping seperti sate-satean. (BACA: Baca juga : Soto Ayam Sudah Biasa, Cicipi Soto Bebek Bu Siswo Khas Klaten) Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup. 4. Soto Pak Bambang Semawis Soto Pak Bambang Semawis. Letak tendanya berada di dalam Pasar Semawis atau Pecinan Semarang, dan terlihat selalu ramai sejak buka sore hari. Soto Semarang dengan ciri mangkuk kecil dan kuah putih bening ini berjualan di Pasar Semawis, Jumat (16/6/2017). Soto Semarang dengan ciri mangkuk kecil dan kuah putih bening ini berjualan di Pasar Semawis, Jumat (16/6/2017).(KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA) Tak seperti kuah soto semarang yang identik bening pada umunya, soto kuah pak Bambang Semawis ini memiliki warna kuah yang sedikit kuning keruh dengan minyak di sisi mangkuk Lantas kuah soto yang berwana keruh berasal dari kaldu dan rempah yang bercampur. Tambahan sedikit kunyit dalam racikan kuahnya membuat kuah ini terasa gurih, tetapi tidak dominan rasa bawang putihnya. Seporsi Soto Semarang bisa Anda nikmat dengan sate kerang, ati ampela, telur bacem, dan sate ayam. Untuk tambahan tersebut, Anda tinggal menambah kocek Rp 4.000. Sedangkan harga seporsi soto Pak Bambang adalah Rp 8.000. Segarnya soto ini bisa Anda nikmati mulai pukul 18.00-22.00 WIB. Berjalanlah ke tengah deretan warung tenda Pecinan. Pak Bambang meletakkan grobak sotonya yang berwarna biru di bagian depan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIANTY
Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIANTY
Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIANTY
Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIANT
Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIAN
Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIANTY
Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIANTY
Bagi Anda yang berkesempatan bermain ke kota Semarang, berikut Kompastravel himpun beberapa gerai soto yang wajib Anda kunjungi jika mampir ke kota yang satu ini: 1. Soto Ayam Dargo Pak Wito Soto khas Semarang yang satu ini memiliki kuah yang bening dan aroma rempah yang khas. Untuk isian soto, terdapat nasi, soun, kecambah atau tauge, potongan ayam, daun bawang ditambah taburan bawang merah dan bawang putih goreng. (BACA: Baca juga : Sarapan di Soto Legendaris Yogyakarta, Soto Pak Marto) Porsi yang disajikan tidak terlalu besar seperti soto pada umumnya. Namun untuk rasa tidak perlu ditanya, karena soto khas Semarang ini terasa begitu gurih dan lezat dengan berbagai isian di dalamnya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya. Soto Ayam Dargo Pak Wito menyajikan soto khas Semarang. Terdapat total 9 cabang yang tersebar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/5/2017). Cabang yang tertua berada di Jalan Hasanudin Raya.(KOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN) Untuk menambah selera, disediakan juga berbagai sate dan gorengan untuk menemani santap soto, ada sate ayam, sate telur puyuh, sate kerang, bakwan jagung, telur ayam, tahu, tempe, dan lain sebagainya. Bila Anda berkunjung ke Semarang, sempatkan untuk mencicipi soto khas Semarang ini. Untuk satu porsi seharga Rp 10.000. Adapun untuk gorengan masing-masing Rp 1.000 dan berbagai sate mulai dari Rp 6.000. Soto Ayam Dargo Pak Wito seluruhnya memiliki 9 cabang di Semarang, yang terbesar dan tertua ada di Jalan Hasanudin Raya, Semarang 2. Soto Bangkong Soto bangkong, begitu orang Semarang lebih mengenal masakan yang dijual Sholeh Soekarno tersebut. Usaha soto bangkong yang dirintis sejak tahun 1950 itu menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto ini terkenal dengan penyajiannya dalam mangkuk kecil. Untuk isiannya, soto ayam olahan Sholeh berisi nasi, mi soun, tauge, irisan tomat, suiran daging ayam, hingga taburan seledri dan bawang goreng. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang. Soto Bangkong khas Semarang semakin nikmat saat disantap dengan lauk pencamping, seperti sate telur dan sate kerang.(TRIBUN JATENG/MUHAMAD ALFI) Soto Bangkong, yang terletak di samping kantor pos pojok perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Ahmad Yani. "Soto Ayam dan Ayam Goreng samping Kantor Pos Bangkong," begitu tulisan yang tergantung di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1, Kota Semarang. 3. Soto Ayam Pak Muri Walau warung PKL, soto ayam buatan Pak Muri ini cukup banyak pelanggan. Soto ayam ini telah ada sekitar tahun 1986/1987 di stadion Diponegoro. Setiap pagi warung ini ramai didatangi warga Semarang. Berlokasi Stadion Diponegoro, Semarang, tepatnya di Jalan Ki Mangunsarkoro, Soto ini memiliki rasa yang khas. Soto ayam ini disajikan panas-panas dalam sebuah mangkuk kecil. Makanan ini terdiri dari nasi dan ayam suwiran dengan kuah soto yang bercampur bumbu racikan Pak Muri. Potongan daun bawang dan bawang goreng melengkapi gurihnya soto ayam ini. Untuk rasa, soto ayam ini akan terasa nikmat lagi jika ditambahkan air jeruk (dari irisan jeruk tipis), kecap manis, dan sambal khusus soto yang terbuat dari cabe hijau, serta teh panas atau jeruk hangat sebagai pendamping. Di meja biasanya terhidang aneka sate, seperti sate telur puyuh, sate tempe (tempe goreng yang dipotong dadu-dadu dan ditusuk lidi), sate kerang, sate jeroan, dan sate ayam. Satu tusuk sate dihargai Rp 2.500. Selain itu ada juga tempe goreng dan perkedel kentang yang harganya Rp 500 per potong. Warung soto ayam Pak Muri ini mulai buka sekitar pukul 06.00 dan ditutup siang hari, kadang sampai pukul 15.00 baru tutup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mampir ke Semarang, Yuk Cicipi 4 Gerai Soto Ini!", https://travel.kompas.com/read/2017/10/21/090700227/mampir-ke-semarang-yuk-cicipi-4-gerai-soto-ini-.
Penulis : WIENDA PUTRI NOVIANTY

Berita Terkini