TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Liburan ke Provinsi Lampung, sepertinya nggak afdhol bila pulangnya tak membawa buah tangan.
Saat ini, ada beberapa penganan atau kuliner yang selalu diburu untuk menjadi oleh-oleh khas Lampung.
Apa saja oleh-oleh itu?
1. Keripik Pisang
Provinsi Lampung sudah sangat identik dengan buah tangan khas berupa keripik pisang.
Bila bingung mencarinya mesti ke mana, jangan takut saat ini banyak penjual keripik pisang aneka rasa yang sangat lezat.
Salah satunya adalah Keripik Pisang Aneka di Toko Oleh-oleh Aneka serta Keripik Pisang Iyen dari Toko Yen Yen di Jalan Ikan Kakap Teluk Betung, Bandar Lampung.
Setiap harinya, kedua toko ini sangat ramai dikunjungi para pelancong yang ingin membeli oleh-oleh.
Untuk rasa sangat bervariasi, mulai dari manis, asin, cokelat, susu, mocca, green tea, hingga beberapa rasa lainnya yang pasti sangat enak dan lezat.
Untuk ukuran pun, ada yang ukuran kantong yang harganya sangat murah. Lalu ada juga yang sudah dikemas kotakan.
Selain di Teluk Betung, tempat lain yang menjadi pusat kuline rkeripik pisang adalah di Jalan Pagar Alam (PU), Bandar Lampung.
Di sini ada sentra penjaja keripik pisang. Salah satu toko yang bisa dipilih adalah outlet Askha Keripik (Askha Jaya) yang berada di sebelah kiri jalan bila datang dari arah Mal Boemi Kedaton.
Letak outletnya sebelum Centra Kuliner dan depan pemakaman.
Tribun Lampung sempat berkunjung ke sana beberapa waktu yang lalu dan melihat sendiri ada banyak jejeran kios-kios yang menjual keripik pisang aneka rasa.
Keripik pisang itu ada yang diletakkan di dalam toples kaca besar, dan ada pula yang sudah dibungkus plastik.
Keripik pisang yang dijual di tempat ini memang agak sedikit berbeda, namun tidak mengurangi kelezatan rasanya.
Camilan berbahan dasar pisang kepok ini ditaburi semacam bubuk yang telah diberi aneka rasa.
Bubuk inilah yang membuat pisang semakin enak dimakan.
Ada beberapa rasa yang dijual, antara lain cokelat, strawberry, keju, melon, barbeque, moka, bahkan durian pun ada. Rasa pisang yang berpadu dengan bubuk aneka rasa ini menjadi kombinasi yang begitu lezat.
Keripik pisang itu bisa traveler beli dengan ukuran berat kiloan.
Pedagang biasanya menawarkan untuk membeli keripik tersebut dengan berat seperempat, setengah atau beberapa kilogram, sesuai dengan keinginan Anda.
Seperempat kilogram keripik pisang biasanya dibanderol mulai dari sekitar Rp 12.500 saja.
2. Pie Susu Pisang
Pie Susu Pisang yang kali pertama dikenalkan oleh Toko Kue Yussy Akmal ini kini hits menjadi salah satu oleh-oleh khas Lampung.
Memang pie bukanlah kuliner asli Nusantara, namun di tangan ahlinya, penganan ini disulap dengan memunculkan kekhasan Lampung, yaitu pisang.
Terbukti, sejak kemunculannya pie susu pisang langsung mendapat tempat di hati masyarakat Lampung dan wisatawan.
Adalah Yusi Asifaurini Akmal pemilik Toko Roti dan Kue Yusi Akmal yang memiliki ide kreatif menjadikan pie susu pisang sebagai buah tangan khas Lampung.
Ia menuturkan, berlimpahnya pisang di Sai Bum Ruwa Jurai adalah salah satu alasan mengapa ia mencipta kuliner khas tersebut.
Lagipula ia menilai, sudah saatnya Lampung memiliki alternatif buah tangan khas di luar penganan yang telah ada.
Kini, perempuan yang memiliki Toko Roti dan Kue Yusi Akmal di Jalan Dahlia Rawa Laut, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Ikan Kakap, serta di Bandara Raden Intan II ini boleh berbangga.
Pie susu pisang mulai dikenal luas.
Promo yang dilakukan melalui media sosial, bahkan lewat ulasan media elektronik yang membahas khusus kuliner Lampung ini pun cukup membantu keberadaan pie susu pisang.
Lantas apa yang istimewa dari pie susu pisang Yusi Akmal ini? Jawabannya jelas ada pada penggunaan pisang dan padu padan kelezatan dasar pie.
Di luar citarasa itu, betuk pie sus pisang Yusi Akmal juga unik.
Sebab sang empunya sengaja membuat cetakan sendiri menyeruai pisang sebagai identitas kulinernya.
Pie Susu Pisang ini ditawarkan dengan empat varian rasa, yakni Coklat, Keju, Almond Raisin dan Oreo.
Sementara, terdapat juga 2 jenis ukuran Pie Susu Pisang ini yakni ukuran Mini dan Besar.
Pie Susu Pisang dipasarkan mulai dari Rp. 5.000 / buah untuk Pie Susu Pisang ukuran Mini, dan Rp. 8.500 / buah untuk Pie Susu Pisang ukuran Besar.
Sekadar saran, jika Anda ingin mencicipi kue susu pisang dan membeli dalam jumlah banyak ada baiknya melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
Sebab biasanya, pie susu pisang kerap habis diburu pelanggan sebelum matahari tenggelam di ufuk barat.
"Untuk harga kami tawarkan mukai Rp 8500. Bisa dipesan di toko di Enggal atau Pagar Alam, pesan saja dulu enggak apa-apa karena takut kehabisan," terang dia menyarankan.
Sementara bagi yang tidak cukup dengan pie susu pisang, toko ini juga menyediakan aneka kue dan jajanan pasar.
"Toko roti dan kue ini memiliki konsep one stop shopping. Karena orang yang datang kesini bisa mendapatkan beragam jenis kue dan roti. Seperti jajanan pasar, aneka roti isi, dan kue tart. Harganya mulai dari Rp 3 ribu," jelas Yusi.
Bagi kalian yang mencari oleh-oleh khas Lampung, disarankan untuk mencoba Pie Susu Pisang dari Yussy Akmal ini.
Selain produknya yang tidak mainstream, Pie Susu Pisang ini tidak dapat diragukan lagi mengenai kualitas dan rasa.
Semua dibuat dengan bahan-bahan premium, bersih dan "Halal".
Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami di nomor telepon (0721) 253393 untuk cabang Yussy Akmal di Jl. Jenderal Sudirman no. 17A (sebelah Gelael), atau di nomor telepon (0721) 5610029 untuk cabang Yussy Akmal Kedaton di Jl. ZA Pagar Alam.
3. Kopi Lampung
Lampung merupakan salah stau penghasil kopi robusta yang sudah mahsyur hingga mancanegara.
Dan Kopi Lampung sepertinya wajib menjadi salah satu buah tangan saat bertandang ke Bumi Sang Bumi Ruwai Jurai ini.
Saat ini pun sudah banyak gerai yang menyediakan Kopi Lampung, seperti Kopi Bola Dunia serta Els Coffee.
Kopi Bola Dunia bisa dikatakan sebagai kopi bubuk tertua nan legendaris.
Aromanya yang khas membuat kopi ini bertahan hingga sekarang.
Kopi ini telah ada sejak 1911 dan diwariskan secara turun temurun hingga generasi keempat.
Drum-drum berukuran besar, memenuhi area pabrik. Drum itu menjadi tempat menyimpan biji kopi yang telah disangrai. Suasana pabrik terlihat sepi.
Sebab, produksi kopi telah selesai. Sang pemilik pabrik adalah Lucas Sukianto, generasi keempat dari Lee A Piang.
"Kopi Bola Dunia dirintis oleh kakek buyut saya. Usaha ini dimulai di Jalan Ikan Kakap Pesawahan Telukbetung, Bandar Lampung," tutur Lucas membuka cerita kepada Tribun, Rabu (10/1) sore.
"Saat itu, namanya bukan Kopi Sinar Baru Bola Dunia. Melainkan Kopi Njit Sin yang artinya Sinar Baru," tambah dia.
Menurutnya, sang kakek buyut mengambil biji kopi dari petani di Tanggamus, kemudian diolah sendiri menjadi kopi bubuk.
Setelah menjadi bubuk, kopi dikemas dalam sebuah tempat berbentuk kerucut.
Seluruh proses pembuatannya dibantu tiga orang saudara Lee A Piang.
Saat itu, kopi tidak dipasarkan di toko atau tempat khusus.
Lee A Piang menjualnya dengan berkeliling menggunakan sepeda ontel mengitari Kota Bandar Lampung dan sekitarnya.
Di tahun 1930-an, produksi kopi tidak lagi manual. Karena permintaannya mulai meningkat.
Lee A Piang bersama saudaranya menggunakan mesin berbentuk bola dengan kapasitas 25 kilogram (kg).
Di tahun 1950 seiring usia Lee A Piang yang sudah menua, Kopi Njit Sin beralih ke generasi kedua, Lee Yung Hin.
Lee Yung merupakan anak pertama Lee A Piang. Di tangan Lee Yung, produksi berjalan seperti yang dilakukan Lee A Piang.
Namun di era Lee Yung, tepatnya tahun 1967, nama Kopi Njit Sin berubah jadi Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia.
Perubahan nama terpaksa dilakukan, sebab presiden kala itu, tidak memperbolehkan produk yang ada menggunakan nama asing. Jadi harus memakai nama Indonesia.
Nama Sinar Baru Cap Bola Dunia yang dipilih, karena kopi dibuat menggunakan mesin berbentuk bola.
Di tahun 1970-an, orangtua Lucas, Sukianto yang merupakan anak Lee Yung mulai ikut membantu.
Hingga akhirnya, bisnis itu diwariskan ke Sukianto sebagai generasi ketiga.
Di tangan Sukianto, permintaan kopi meningkat pesat dan mesin produksi pun berubah menjadi mesin dengan kapasitas 100 kg.
Saat ganti mesin besar ini, lokasi produksi terpaksa dipindahkan. Lokasi lama, di Jl Ikan Kakap hanya dijadikan tempat untuk berjualan.
Ini juga seiring kebijakan pemerintah saat itu yang menjadikan Jl Ikan Kakap sebagai kawasan bisnis, distrik dan komersil. Jadi tidak bisa untuk pabrik.
Sehingga pabrik dibangun di Jalan Ikan Tembakang Sukaraja.
"Tahun 2003 kakak saya Willy mulai membantu Papa. Sementara saya sendiri baru mulai membantu tahun 2011 karena saya harus menyelesaikan kuliah di luar negeri terlebih dahulu," katanya.
"Kenapa saya tertarik untuk membantu usaha kopi ini? Karena di generasi keempat hanya ada saya dan Willy. Kalau bukan kami siapa lagi? Jadi kami yang harus mengelola dan membesarkan kopi ini, serta melakukan ekspansi," tambah Lucas.
Saat ini, mesin yang digunakan berkapasitas 3 ton. Meski begitu, Lucas mengaku, produksi tidak pernah sampai 3 ton, hanya sekitar 300-800 kg sehari.
Proses produksi masih dilakukan sama dari dulu hingga sekarang yakni dibuat setiap hari.
Ini guna menjaga kesegaran kopi. Termasuk lokasi mengambil biji kopi dari dulu hingga saat ini, masih di Tanggamus.
"Hal itu tetap kita pertahankan sampai kini, karena itulah ciri khas kopi kami. Termasuk penggunaan kertas kopi sebagai kemasannya," ujarnya.
"Untuk diketahui kopi kami adalah kopi pertama di Lampung yang menggunakan kertas kopi. Kalau ada kopi lain yang menggunakan kertas yang sama, itu artinya dia meniru," tambah Lucas.
"Jangankan kertas kopi, merek kami saja ada menirunya. Hanya saja tiruannya dibuat dengan membalikkan logo atau menambah nama," imbuh dia.
Salah satu pecinta Kopi Bola Dunia yakni Hendi Prayogi, Ketua Bursa Efek Indonesia (BEI) Lampung.
Ia mengaku, suka dengan citarasa kopi ini karena masih orisinal. Ia sendiri biasa minum kopi ini warung kopi yang berada di pojokan Lorong King sembari sarapan pagi.
"Sebenarnya saya ada kopi itu di rumah. Tapi tidak tahu kenapa kalau dirumah rasanya biasa saja. Tapi kalau minum di warung langsung, rasanya lebih enak. Mungkin mereka ada teknik pembuatan sendiri," kata dia.
Yakni, kualitas dan rasa kopi murni yang tidak berubah sejak tahun 1911. Inilah yang disukai oleh masyarakat pecinta kopi murni. Lalu, harga bersaing.
Menurutnya, jika Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia mampu terus mempertahankan hal itu, kopi ini akan bertahan semakin lama.
Walaupun saat ini banyak merek kopi yang beredar di masyarakat.
4. Pempek
Mencari pempek enak di Kota Bandar Lampung untuk menjadi buah tangan, jawabannya adalah Pempek 123.
Salah satu tempat kuliner yang menjajakan pempek khas palembang yang paling dikenal di Lampung adalah Pempek 123.
Tempat kuliner Pempek 123 ini ada dua lokasi. Cabang pertamanya ada di Jalan Ikan Belanak No 15 Teluk Betung, Bandar Lampung.
Lalu cabang keduanya di Jalan Jendral Sudirman No 75 Rawa Laut, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, Lampung.
Lebih mantapnya lagi, di Warung Pempek 123 ini, Pempek Lenggangnya memiliki tekstur pempek cukup garing tetapi tetap lembut dan kenyal, jadi saat disantap pun langsung ketagihan.
Selain itu, cuka di Pempek 123 juga tingkat kepedasannya bisa diatur. Ada yang manis, sedang, hingga pedas.
Sehingga makin memanjakan pengunjungnya.
Untuk harganya sendiri mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 25 ribu.
Operasional Pempek 123 ini sejak pagi hingga malam hari, namun kadang pada sore hari semua pempek sudah terjual.
Bagi yang ingin membawanya sebagai oleh-oleh, Pempek 123 menyediakan harga paketan, sehingga tinggal dibawa dengan bungkus yang aman.
Bahkan Pempek 123 juga menyediakan paket untuk dikirim, bila ada yang menginginkan pengiriman ke luar kota.
Selain pempek, menu lainnya seperti tekwan, model, dan eberapa menu lainnya juga tersedia di sini.
Tak hanya itu, di gerai ini juga tersedia aneka oleh-oleh lain yang bisa dibeli untuk buah tangan.
5. Bakso
Membawa buah tangan bakso saat bertandang ke Lampung, menjadi salah satu pilihan.
Dan Bakso Sony adalah yang paling banyak diburu.
Apalagi memang di Bakso Sony ini tersedia paket yang bisa dibawa untuk oleh-oleh dan sudah dipres plastik, sehingga aman dibawa.
Adapun Bakso Sony sendiri nama resminya adalah Bakso Son Haji Sony.
Penjaja bakso yang tergolong legenda di Kota Tapis Berseri.
Dalam semangkuk Bakso Sony, anda akan dihadapkan dengan satu porsi bakso berjumlah lima/enam buah, mi telor kuning, mi bihun, dan beberapa potong gajih (koyoran).
Dari segi jumlah, bulir bakso yang diberikan memang akan langsung membuat kita kecewa.
Tapi tunggu hingga saat anda menggigit bakso tersebut.
Berbeda dengan bakso pada umumnya yang cenderung dominasi daging sapi terkalahkan tepung tapioka.
Bakso milik Son Haji Sony ini amat liat.
Begitu Anda menggigitnya, seolah Anda sedang menggigit sepotong daging.
Segera saja setelah bagian daging digigit, akan terdapat sensasi kenikmatan yang legit.
Tekstur dagingnya tipis-tipis dan halus, menyerbak segar saat mulai dikunyah.
Jika Anda ingin sedikit bukti, cobalah belah bakso yang tersaji di mangkok.
Bakso Sony ini sudah banyak cabangnya tak hanya di Kota Bandar Lampung, tapi hingga Kota Metro dan Pringsewu.
Sedangkan cabang utamanya ada di Jalan Robert Wolter Mongonsidi.
6. Lampung Banana Foster
Lampung Banana Foster adalah salah satu toko kue milik pemain sinetron yang kini jadi wakil kepala daerah ini bisa dikatakan sebagai pelopor kue kekinian yang ada di Lampung.
Bahkan saat ini, bisa dikatakan brand kue kekinian milik artis Hengky Kurniawan ini merupakan yang terbesar di Lampung karena sudah memiliki beberpaa cabang.
Tak hanya itu saja, Lampung Banana Foster juga telah menjelma menjadi toko oleh-oleh yang tak hanya menyediakan kue andalannya tapi juga oleh-oleh lainnya.
Selain itu, mereka juga rutin menelurkan menu-menu teranyarnya.
Salah satunya menu yang diluncurkan pertengahan tahun ini Molten Banana yang resmi diperkenalkan langsung oleh Hengky Kurniawan di outlet Lampung Banana Foster di Jalan Wolter Monginsidi No.115, Bandar Lampung.
Digital Marketing Lampung Banana Foster Ghea Levana mengatakan, varian terbaru Banana Foster ini sangat spesial dan semakin memanjakan lidah pencinta kue berbahan dasar pisang ini.
"Produk ini berbahan dasar bolu pisang yang dilapisi pastry yang crunchy, ditambah filling yang milky banget dan pas dipotong isi dalamnya bakal lumer di mulut," jelasnya.
Sementara Manajer Lampung Banana Foster Edi Prayitno mengatakan, pihaknya juga sengaja menghadirkan cabang terbaru yang merupakan cabang ke 6 di Jalan ZA Pagar Alam, Kedaton, Bandar Lampung.
Tujuannya untuk lebih memudahkan para customer mendapatkan oleh-oleh khas Lampung.
Masih kata Edi, outlet terbarunya ini tidak hanya menyediakan varian menu dari produk Banana Foster saja.
Melainkan juga terdapat berbagai oleh-oleh khas Lampung, seperti kopi, dan aneka produk dari UMKM yang ada di Lampung.
“Lampung Banana Foster juga membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya, dengan prosedur dan standar yang ditetapkan.
Produknya pun tidak terbatas pada snack saja, namun juga suvenir khas Lampung.
Targetnya dengan opening ini, Lampung Banana Foster ingin memenuhi keinginan customer yang ingin mencari oleh-oleh khas Lampung.
Istilahnya adalah one stop shopping. Selain mereka bisa beli Banana Foster, bisa juga beli kopi, snack dan oleh-oleh khas Lampung lainnya disini," jelasnya.
Edi juga mengungkapkan, pihaknya memiliki target untuk mencari beberapa titik untuk membuka outlet lagi.
“Terus pantengin instagram kami, karena dalam waktu dekat kita mau launching varian baru. Dan jangan sampai terlewat juga, dua hari ini kita memberikan diskon 10 persen untuk cake di outlet Lampung Banana Foster ZA Pagar Alam ini,” ujar Edi.