Meski permukiman mereka berada di tengah laut, warga tetap beraktivitas.
Bahkan, nelayan di Pulau Pasaran tetap melakukan aktivitas menjemur teri, yang memang menjadi komoditas andalan warga setempat.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Nasoha Tak Menyangka Suara Gemuruh Itu adalah Ombak Setinggi 4 Meter
“Kalau tadi malam airnya beda. Sempat pasang, kemudian surut, baru pasang lagi. Ada beberapa bagan dan kapal yang rusak kena hantam air laut. Kalau sekarang alhamdulillah sudah normal,” kata Suminah, warga Pulau Pasaran.
Ratusan warga Telukbetung, Bandar Lampung mengungsi ke dataran tinggi, Minggu, 23 Desember 2018 pagi.
Pasalnya, warga takut terjadi tsunami susulan.
Pantauan Tribunlampung.co.id, banyak warga mengungsi di gedung Balai Keratun Pemprov Lampung.
Selain itu, ada juga warga yang mengungsi ke Masjid Al-Furqon.
Tsunami Lampung menyebabkan warga Bandar Lampung mengungsi ke tempat-tempat aman.
Salah satunya adalah seorang kakek bernama Mbah Sutina (80).
Warga Gudang Lelang, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung ini ikut mengungsi ke Kantor Pemerintah Provinsi Lampung.
Ia menjalani tes kesehatan di mobil kesehatan yang siaga di lokasi pengungsian.
Pasalnya, Mbah Sutina mengalami kelelahan akibat bencana tsunami yang terjadi daerah pesisir teluk Lampung, Sabtu, 22 Desember 2018 malam.
“Mbah ini kecapekan karena tadi malam pas kejadian air pasang ikut lari, ngungsi juga,” kata Wagiah, kerabat Mbah Sutina, saat ditemui di lokasi pengungsian, Minggu, 23 Desember 2018. (*)