Tsunami Pesisir Lampung

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - BPBD Salurkan Bantuan ke Korban Tewas Tsunami di Tanggamus

Penulis: Tri Yulianto
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Tanggamus menyerahkan bantuan kepada keluarga Musaid, ayah Neni Muriati, yang tewas dalam tsunami di Dusun Bandung Jaya, Pekon Kiluan, Kecamatan Kelumbayan, Senin, 24 Desember 2018.

"Saat kejadian, korban digendong ibunya. Begitu keluar dari rumah langsung dihantam ombak. Anak itu terlepas dari gendongan, terus ditemukan sudah meninggal," beber Liskhoiri, Minggu, 23 Desember 2018. 

Ia mengaku, akibat gelombang tinggi di empat kecamatan, dampak terparah di Pekon Kiluan.

Satu rumah milik Musaid, ayah Neni, hilang diterjang tsunami.

Lalu dua rumah rusak ringan milik Abaraham dan Matrudi, serta satu penginapan milik Rusdi.

Sekitar 70 perahu nelayan rusak. 

Sedangkan di lokasi lainnya tidak terlalu parah.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - 7 Keluarga Guru asal GMP Mancing Diterjang Tsunami, 1 Anak Tewas, 3 Hilang

Hanya perahu nelayan yang rusak, seperti di Kecamatan Cukuh Balak, Pekon Putih Doh, ada sekitar 10 perahu.

Di Kecamatan Limau, tepatnya di Pekon Tegineneng, ada lima perahu rusak. 

Liskhoiri mengaku, mengeluarkan peringatan bahaya lewat pengeras suara musala dan masjid di wilayah Cukuh Balak. 

"Saat dapat info air laut naik, langsung saya suruh masjid-masjid umumkan supaya warga lari ke gunung," ujar Liskhoiri. 

Ia mengaku, itu tindakan evakuasi dini, untuk perempuan dan anak-anak diperintahkan pergi ke tempat lebih tinggi.

Sedangkan yang laki-laki tetap berjaga di sekitar rumah, guna mengantisipasi agar tidak terjadi penjarahan. 

"Ombak besar sekali terjadi empat kali. Pertama besar, terus surut, dan balik lagi besar tiga kali. Setelah itu barulah ombak pasang biasa," ujar Liskhoiri. 

Saat kondisi sudah aman sekitar pukul 03.00 WIB, warga sudah diperbolehkan kembali ke rumahnya. (*)

Berita Terkini