Tsunami Pesisir Lampung

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Kisah Pengungsi Korban Tsunami, 1 Tenda Ditempati 20 Orang

Penulis: Dedi Sutomo
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tenda pengungsi di Desa Way Muli, Rajabasa, Selasa, 25 Desember 2018.

UPDATES TSUNAMI LAMPUNG - Kisah Pengungsi Korban Tsunami, 1 Tenda Ditempati 20 Orang

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAJABASA – Warga di pesisir Kecamatan Rajabasa, khususnya di Desa Way Muli Timur, Way Muli Induk, dan Kunjir, memilih tetap tinggal di tenda-tenda pengungsian di atas kaki Gunung Rajabasa.

Warga masih khawatir ada tsunami susulan yang bisa datang sewaktu-waktu.

Apalagi aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang ditengarai menjadi penyebab terjadinya tsunami juga masih cukup tinggi.

UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Sudah 108 Korban Tewas Ditemukan di Lampung Selatan

“Kalau siang, kita turun mengambil bahan makanan dan kebutuhan lainnya. Tapi kalau malam kita kembali ke tenda pengungsian,” kata Marsiti, warga yang mengungsi bersama suami dan anaknya, Selasa, 25 Desember 2018.

Meski harus merasakan dinginnya angin malam dan gigitan nyamuk, Marsiti dan keluarganya belum berani turun ke rumah mereka.

Saat peristiwa tsunami terjadi, rumah mereka tidak rusak.

Namun rumah kerabatnya yang berada di dekat pantai hancur dan rata dengan tanah.

Di tenda berukuran sekitar 4x4 meter persegi, Marsiti dan beberapa kerabatnya tinggal bersama-sama di atas kaki Gunung Rajabasa yang memiliki ketinggian sekitar 300 meter dari pinggir pantai.

“Ini kita satu keluarga besar. Ada 20 orang yang tinggal di tenda berbarengan,” terang Imin, warga lainnya.

Keduanya mengaku bahan makanan sudah cukup karena selalu disuplai oleh tim tanggap darurat.

Begitu juga dengan beberapa barang kebutuhan lainnya.

Kisah Dramatis Nelayan Selamat Usai 3 Kali Diterjang Tsunami di Dekat Gunung Anak Krakatau

Dia hanya berharap ada bantuan tenda yang lebih baik lagi untuk tempat mereka mengungsi.

“Memang ada tenda di bawah didirikan untuk mengungsi. Tapi, kan kita masih khawatir sewaktu-waktu gelombang tsunami bisa kembali terjadi,” tandas Imin.

Halaman
12

Berita Terkini