Tribun Bandar Lampung

Mahasiswa Posting Ujaran Kebencian Korban Tsunami Menghilang, Orangtua Janji Serahkan ke Polisi

Penulis: Romi Rinando
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah KYT, pelaku dugaan ujaran kebencian, dijaga aparat Polsek Tanjungkarang Barat, Kamis, 27 Desember 2018.

Pjs Kasubdit II Tindak Pidana Perbankan dan Cyber Crime Ditkrimsus Polda Lampung Kompol I Ketut Suryana mengatakan, sejauh ini polisi masih berusaha mencari keberadaan KYT.

Menurut Ketut, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait ancaman pasal yang akan dikenakan terhadap KYT.

“Kita akan lihat dulu. Bisa penghasutan, provokasi. Jadi sementara lidik dulu. Tunggu saja perkembangan,” kata Ketut, Kamis, 27 Desember 2018.

Turis Selfie di Lokasi Tsunami

Bencana tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) menimbulkan ratusan korban jiwa serta ribuan korban luka dan pengungsi.

Ironisnya, wilayah yang menjadi lokasi bencana tersebut justru dijadikan sejumlah oknum sebagai latar belakang untuk berswafoto atau selfie, pascabencana terjadi.

Kondisi tersebut pun menjadi sorotan media asing.

Terjangan tsunami Selat Sunda menjadi sorotan dunia karena dianggap bencana yang cukup langka.

Tsunami yang menerjang pesisir wilayah Banten dan Lampung bukan disebabkan gempa.

Bencana itu dipicu aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jumlah korban jiwa akibat tsunami tersebut mencapai 430 orang.

Selain korban tewas, berdasarkan catatan BNPB, sekitar 21.991 orang mengungsi akibat tsunami. 

Kejadian memilukan tersebut turut disoroti berbagai media luar negeri.

Pasalnya, tsunami yang melanda pada Sabtu (22/12/2018) adalah tsunami kedua yang melanda Indonesia dalam enam bulan.

Halaman
123

Berita Terkini