Lagi Berteduh, Siswa SMK Tewas Ditusuk Begal dan Sempat Terseret Mobil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pembegalan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang siswa SMK tewas setelah ditusuk begal pada Minggu (30/12/2018) malam.

Korban bernama Dwi Saputra (17), warga Desa Talang Keramat Kelurahan Kenten Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.

Siswa SMK itu menjadi korban begal sekitar pukul 22.00 WIB.

Ayah korban, Marsudi (51) mengungkapkan, saat itu, anaknya sedang bersama dua orang temannya.

Mereka dalam perjalanan pulang dari jembatan Ampera.

Ketiganya mengendarai dua sepeda motor, yakni Honda BeAT berpelat nomor BG 6779 JAP dan KLX.

"Karena saat itu hujan, mereka bertiga lalu berteduh di bawah stasiun LRT Cinde," ungkap Marsudi, Selasa (1/1/2018), ketika melapor ke Mapolresta Palembang.

• Modus Baru Begal Terungkap, Pura-pura Memesan Motor secara Online Lalu Todong Pisau

Saat sedang berteduh itu, tiga pelaku begal kemudian mendekati korban.

Marsudi mengungkapkan, seorang pelaku menyuruh teman korban untuk pergi.

Sementara, dua pelaku lainnya memaksa korban untuk menyerahkan kunci motor dan ponsel.

"Saat itulah, anak saya ditusuk di dada bagian kirinya. Lalu, anak saya lari ke jalan meminta pertolongan kepada pengendara yang melintas," kata Marsudi.

Nahas, korban malah terseret mobil yang ia hentikan tersebut.

"Dwi malah terseret sejauh lima meter oleh mobil yang dihentikannya. Karena, pengemudinya tidak tahu kalau anak saya memegang mobilnya," ungkap Marsudi.

"Setelah itu, oleh pemilik mobil, anak saya langsung dibawa ke (RS) Charitas," ungkap Marsudi menambahkan.

Karena luka tusuk yang dialami korban cukup parah, pihak RS Charitas akhirnya merujuk korban ke RS Mohammad Hoesin.

Namun, nyawa Dwi tidak tertolong.

“Saya harap polisi bisa cepat menangkap para pelaku dan diberi hukuman yang seberat-beratnya karena perbuatan mereka sangat kejam,” katanya.

• Empat Begal Keroyok Bapak dan Anak hingga Masuk Rumah Sakit, Tiga Pelaku Ditangkap

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara melalui Kasubag Humas AKP Andi Haryadi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan kasus siswa SMK tewas ditusuk begal, dari keluarga dan teman korban.

“Laporannya sudah kami terima dan segera ditindaklanjuti," ungkapnya.

Begal Potong Tangan Korban

Sebelumnya, aksi sadis begal dilakukan dengan memotong tangan korban.

Tim Jatanras Polrestabes Makassar akhirnya berhasil mengungkap dan menangkap pelaku begal sadis pemotong tangan mahasiswa Akademi Teknik Industri Makassar (ATIM), Imran (19), di Jl Datuk Ribandang.

Dalam kasus itu, polisi menangkap lima orang dan dua di antaranya pelaku begal yang memotong tangan kiri Imran hingga putus.

Kelima tersangka ditangkap di beberapa tempat berbeda, pada Rabu (28/11/2018).

Kedua pelaku begal, yakni Firman alias Emmang (22) sebagai penebas tangan korban dan Aco alias Penkong (21) sebagai joki yang mengendarai motor.

Sedangkan, tiga orang tersangka lainnya, Enal (19) pemilik parang, Fataullah alias Ulla (18) pemilik sepeda motor, dan Irman (37) penadah ponsel curian milik korban.

Kepala Polrestabes Makassar Kombes Polisi Wahyu Ariwibowo dalam keterangan pers di kantornya, Kamis (29/11/2018) mengatakan, dari hasil penyelidikan awal, anggotanya menangkap kelima tersangka.

• Coba Tikam Polisi, 2 Begal Asal Lampung Ditembak Mati di Bandung

Setelah menjalani pemeriksaan, dua orang di antaranya pelaku begal yang memotong tangan kiri korban.

"Pelaku Aco yang merupakan otak atau yang merencanakan aksi begal ini. Aco kemudian mengajak Firman melakukan aksi begal dan memarangi tangan korban."

"Aco pun yang meminjam parang kepada Enal dan motor kepada Fataullah. Ponsel korban yang berhasil dirampas kemudian dijual kepada Irman,” terang Wahyu.

Wahyu menegaskan, dua pelaku begal yang memotong tangan korban dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan ancaman 15 tahun penjara.

“Seorang pelaku, Aco alias Penkong terpaksa ditembak kakinya karena berusaha melawan petugas dan berusaha kabur."

"Kelima tersangka sekarang sudah diamankan di markas Polrestabes Makassar untuk menjalani pemeriksaan,” tuturnya.

• Pisau Menancap di Kepala, Seorang Pria Tetap Kayuh Sepedanya Menuju Dokter Setelah Jadi Korban Begal

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa bernama Imran (20) menjadi korban begal hingga tangannya putus. 

Tangan warga Makassar itu putus setelah ditebas pelaku di samping Pondok Pesantren Muhammadiyah.

Imran menjadi korban begal di Jalan Dato Ribandang, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (25/11/2018).

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Berteduh Saat Hujan, Siswa SMK Ini Dibegal hingga Tewas Ditusuk & Terseret Saat Minta Tolong

Berita Terkini