Tribun Bandar Lampung

Dapat Dukungan Netizen, Bandara Lampung Go Internasional Menjadi Trending Topic di Twitter Hari Ini

Penulis: Teguh Prasetyo
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Puluhan penumpang berdiri sembari menunggu proses boarding di depan Gate 3 Bandara Radin Inten II, Kamis (13/7/2017) sekitar pukul 17.45 WIB.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bulan Februari besok, penerbangan internasional Lampung- Singapura dari Bandara Radin Inten II segera terealisasi.

Maskapai Wings Air akan melakukan penerbangan perdana dari Lampung dengan tujuan Bandar Udara Seletar Singapura.

Pemerintah Provinsi Lampung memastikan rute penerbangan internasional Lampung-Singapura akan resmi dibuka mulai bulan depan.

Info terkait penerbangan internasional dari Lampung ke Singapura tersbeut mendapatkan respon luar biasa dari netizen. 
Hal ini terlihat dari hastag #BandaraLampungGoInternasional yang berhasil menjadi trending topic di twitter di urutan kedua, pada Selasa 15 Januari 2019 pagi.  
Trending Topic Twitter #BandaraLampungGoInternasional (TribunLampung/Teguh Prasetyo)
Awalnya, pada pukul 08.02, hastag #BandaraLampungGoInternasional berada di urutan keempat. 
Tak lama, hanya berselang dua menit, hastag #BandaraLampungGoInternasional langsung melejit di urutan kedua. 
 
Tentu saja hal ini memperlihatkan bahwa memang status bandara internasional untuk Bandara Raden Inten II bukan hanya merupakan keinginan dari pemerintah daerah saja. 
Namun dengan menjadi trending topic di twitter, terlihat bahwa masyarakat Lampung memang sangat menginginkan terjadinya perubahan status terhadap Bandara Raden Inten II.  
Dan tak hanya terkait Bandara Raden Inten II saja yang masuk menjadi daftar populer di Twitter, pada Selasa (15/1/2019). 
Tapi juga ada Pemprov Lampung, Bandara Raden Inten II, Bandara Internasional, dan Kantor Gubernur.  
Daftar trend Twitter Selasa 15 Januari 2019 pagi (TribunLampung/Teguh Prasetyo)
 

Bandara Internasional: Legacy Era Ridho dan Harapan Kejayaan Pertanian dan Pariwisata

Sebelumnya, terkait penerbangan internasional perdana telah dibahas secara intensif dalam rapat di Sakai Sambayan, Kantor Gubernur Lampung, Jumat (11/1/2019) siang.

Rapat yang dipimpin Pj Sekprov Lampung Hamartoni Ahadis, turut dihadiri beberapa stakeholder.

Di antaranya, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Qudratul Ikhwan, Kepala Seksi Teknik dan Operasi UPBU Radin Inten II Futri Stella Arisafitri,

Kepala Diskominfotik Lampung A Chrisna Putra, perwakilan dari Kanwil Kemenag Lampung, Biro Kesejahteraan Sosial Setprov Lampung, Imigrasi dan

Hamartoni mengatakan, rapat tersebut merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 2044 Tahun 2018 tentang Penetapan Bandar Udara (Bandara) Raden Intan II menjadi Bandara Internasional.

"Dari hasil rapat disimpulkan, ada beberapa proses yang akan kami tindak lanjuti untuk mewujudkan SK tersebut.

Pertama adalah penataan ruang yang diinginkan oleh pihak imigrasi dan bea cukai itu akan di re-desain oleh pihak bandara," kata Hamartoni usai rapat, Jumat (11/1/2019).

Kedua, adalah masalah hibah yang dinginkan oleh pihak bandara kepada Pemprov Lampung akan segera ditindaklanjuti dan diproses.

Hal terakhir adalah pembukaan rute perdana internasional akan dilakukan pada Februari 2019 dengan tujuan Bandara Seletar Singapura.

"Menggunakan pesawat Wings Air," kata mantan Sekkab Lampung Utara tersebut.

Hamartoni meyakini kunjungan wisatawan dari luar negeri, khususnya dari Singapura, akan naik seiring dengan pembukaan rute internasional tersebut.

"Ya nanti kami juga upayakan untuk melakukan promosi agar wisatawan dari Singapura berkunjung juga ke Lampung, selain dari upaya internal maskapai sendiri," tutur Hamartoni.

Ada Jalan Tol dan Bandara Internasional, Lampung Disebut Sudin Semakin Maju

Ilustrasi - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat tiba di Bandara Raden Inten, Lampung, Minggu (20/11/2016). (Kompas.com/Yoga Sukmana)

Kasi Teknik dan Operasi UPBU Radin Inten II, Futri Stella Arisafitri, menyatakan akan berupaya secepatnya melengkapi sarana dan prasarana yang diminta oleh Kemenhub.

Salah satu yang masuk dalam persyaratan internasional, kata Futri, adalah penyediaan lahan yang nantinya akan digunakan oleh pihak bandara.

"Intinya bandara ini masih ada yang harus dipenuhi. Terutama terkait lahan yang nantinya akan disediakan oleh pemprov dan diserahkan (hibah) ke kami untuk kami gunakan sebagai salah satu persyaratan internasional," ucap Futri tanpa menjelaskan penggunaan lahan tersebut.

Untuk pembukaan rute internasional, Futri membenarkan penerbangan ke Singapura menggunakan pesawat Wings Air mulai Februari nanti.

"Jadwalnya nanti maskapai yang menentukan," kata Futri.

Qudratul mengatakan, sarana prasarana yang perlu dilengkapi antara lain, keimigrasian dan bea cukai. Karena itu, ia yakin penerbangan perdana tujuan Singapura bisa terealisasi bulan depan.

Sementara pihak Wings Air belum bisa dikonfirmasi. Tribun coba menghubungi Area Manager Lampung dan Sumbagsel Lion Air (grup Wings Air) Haris Pramono, namun ponselnya dalam keadaan tidak aktif.

Pesan WhatsApp yang dikirimkan juga tidak dibalas.

Pun Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, belum bisa dikonfirmasi karena ponselnya dalam keadaan tidak aktif.

Sementara itu, biro perjalanan menyambut baik pembukaan rute penerbangan Lampung- Singapura.

Owner Arrayyan Tour and Travel, Meynie, mengatakan rute baru ini bisa membuat perjalanan dari Lampung ke Singapura, semakin murah.

Menurut dia, masyarakat Lampung bepergian ke Singapura, meski terkena pengaruh dollar yang tinggi, masih relatif banyak.

Untuk perorangan rata-rata 10 orang per bulan. Sedangkan untuk group tidak dapat dipastikan karena biasanya kegiatan sekolah maupun kampus.

Gubernur Ridho dan Pangdam Sriwijaya Sambut Presiden Jokowi di Bandara Internasional Radin Inten II

Lebih dekat dengan Tribunlampung, subscribe video channel di bawah ini

Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Lampung, Khadafi, menyambut baik terwujudnya penerbangan internasional dari Lampung menuju Singapura.

Ini akan berdampak positif terutama sektor pariwisata dan perekonomian kecil menengah.

"Nantinya wisatawan banyak ke Lampung, tanpa harus lewat Jakarta, lagi. Otomatis banyak ekonomi kreatif tumbuh, karena dari pariwisata itu akan lahir banyak turunan usaha kreatif," kata Khadafi.

Usaha yang berpotensi tumbuh, menurut Khadafi, adalah kerajinan tangan, makanan ringan, dan oleh-oleh. Terbuka juga peluang ekspor berbagai komoditas Lampung ke Singapura. (*)

Berita Terkini