Terakhir, kategori penilaian kelima dilihat dari aromanya.
"Durian yang unggul dalam kriteria penilaian tersebut, durian nomor pendaftaran 27, atas nama Apriadi dari Kebagusan," ujar Anca, Jumat (25/1/2019).
Kemudian, durian unggul kedua dari Triharjo, Kecamatan Gedongtataan, atas nama Burhanudin dengan nomor pendaftaran 07.
Sedangkan, urutan ketiga ditempati durian asal Kecamatan Kedondong atas nama Tambunan dengan nomor pendaftaran 85.
Tim juri menilai satu per satu durian yang 'berbaris' rapih di atas meja tempat memajang buah.
Juri berasal dari Dinas Pertanian Pesawaran dan Great Giant Foods (GGF).
Head Of Agri Product PT GGF Fauzan mengatakan bahwa potensi durian lokal harus dikembangkan.
Dia mengatakan, durian itu sifatnya spesifik.
Sedangkan, setiap durian kualitas bagus di satu daerah, belum tentu bagus di tempat lain.
Karena itu, menurut dia, lebih baik mendapatkan durian unggul dari lokasi setempat, untuk pengembangan durian.
"Durian yang unggul lama di suatu daerah sudah teruji, lebih baik dikenalkan sebagai durian unggulan," ujarnya.
Setelah itu, durian baru bisa dikembangkan sedemikian rupa. Sehingga, durian unggul tersebut bisa menjadi potensi ekspor.
Menurut dia, kriteria durian unggul itu pertama dari rasanya, manis atau tidak, ada rasa pahit atau tidak, ada rasa yang unik atau tidak.
Kedua, bentuk. Bentuk tidak harus besar, terpenting ukuran relatif bulat. Ketiga, ukuran biji harus kecil dan yang bagus dagingnya tebal.
"Kadang durian lokal banyak yang menyepelekan. Padahal, banyak yang potensinya lebih besar, yang lebih bagus dari kelas dunia," ujarnya.
Fauzan mengatakan, GGF akan bekerja sama dengan petani lokal untuk mengembangkan durian ke pangsa yang lebih besar lagi.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona mengatakan, kegiatan kontes buah durian sebagai upaya pemerintah memberdayakan masyarakat.