"Contohnya saja yang daftar dalam satu tahun 20 ribu orang. Sedangkan yang berangkat 5.000. Itu contoh kecil," ujar Farid, didampingi Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Khuzil Afwa Kahuripan, Selasa, 12 Februari 2019.
Farid menambahkan, pemerintah selalu mengusahakan tetap memberangkatkan calhaj dengan meminta penambahan kuota.
Ia menuturkan, waiting list merupakan persoalan nasional.
Sehingga kondisi demikian juga dialami pemerintah daerah yang lain.
"Kita sudah meminta setiap tahun supaya bisa tambah kuota," tuturnya.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Pesawaran Khuzil Afwa Kahuripan mengatakan, sesuai daftar, calhaj yang bakal berangkat ke Tanah Suci tahun ini sebanyak 97 orang.
Sedangkan cadangannya ada tujuh orang.
Saat ini, kata dia, para calhaj sedang menjalani pemeriksaan kesehatan hingga 3 Mei 2019 mendatang. (*)