TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, WAY KANAN - Setelah menempuh waktu kurang lebih tiga jam, jajaran manajemen PT KAI Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang yang memeriksa lintasan rel akhirnya tiba di Stasiun Giham sekitar pukul 19.00 WIB.
Berdasarkan pantauan perjalanan yang ditempuh jajaran manajemen PT KAI Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang cukup panjang berjarak sekitar 10 km.
• Wanita Diduga Admin Lambe Turah Sempat Disebut Orang Lampung, Begini Kata Para Selebritis
Tim yang dikomandoi Kadivre IV PT KAI Tanjung Karang, Sulthon Hasanudin mengecek secara seksama kondisi perlintasan.
"Kurang lebih sudah berjalan sepanjang 5 km ini, kami banyak menemukan sesuatu yang kita sebut dengan hasat. Yaitu potensi ancaman terhadap keselamatan kereta," terang Sulthon di sela-sela perjalanan pengecekan, Rabu (27/2/2019).
Menurutnya, persoalan yang banyak ditemui yaitu masih ada pandrol-pandrol (penjepit rel) yang tidak ada, di jembatan ada yang perlu bantalan karena dari kayu sehingga perlu diganti.
"Saluran kanan kiri airnya gak tahu larinya kemana. Harapannya bahwa tidak ada air yang tergenang di jalan rel supaya bisa lari ke kanan kiri. Kalau di jalan rel apalagi bawa lumpur nanti mengurangi dinamisasi balast (batu kricak) sehingga berbahaya terhadap ancaman kerusakan rel kita," paparnya.
Lanjutnya mengatakan titik rawan seperti daerah longsor di sepanjang lintasan dari Stasiun Tanjungkarang hingga Kertapati yaitu sebanyak empat titik.
Upaya yang dilakukan mengurangi kecuraman daripada tebing kanan kiri ini sehingga diupayakan dan air-air jangan sampai menggenangi rel karena balastnya tidak dinamis.
"Dampaknya tidak saling mengikat begitu ada beban bisa patah relnnya. Makanya harus dibenahi kita cuci agar batunya hidup," ungkap Sulthon.
Banyaknya potensi persoalan di perlintasan sepanjang Stasiun Blambanganumpu menuju Stasiun Giham menjadi alasan dilakukannya pemeriksaan.
"Kami tinjau di dekat jembatan 164 tadi itu ada longsoran. Kedua pernah kejadian tanah longsor menimpa gerbong batu bara. Untungnya kosong waktu itu sehingga ini jadi peringatan bagi kita supaya tidak ada kejadian lain kali sehingga harus dibenahi," tukasnya.