"Tapi kenyataannya saya divonis begitu," kata dia.
Dhani juga menceritakan bagaimana dirinya selama ini hidup dengan darah NKRI yang bergelora.
Menurut dia, Ryamizard merupakan saksi hidup Dhani sebagai orang yang mencintai NKRI.
"Saat kakanda adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), pada tahun 2003 kakanda perintahkan Band Dewa 19 memberi semangat warga Aceh untuk tetap setia kepada NKRI," tulis Dhani mengutip Tempo.co.
Dhani bertutur, saat itu, dia dan teman-temannya konvoi keliling Aceh di atas tank milik TNI.
Hal ini, menurut Dhani, merupakan bukti dirinya setia pada NKRI.
"Bisa saja GAM menembaki saat itu, tapi kami teriakkan NKRI harga mati," ucapnya.
"Kalau sekedar ngomong 'Saya Indonesia Saya Pancasila' itu tidak sulit jenderal."
Dhani mengatakan konvoi di atas tank kala itu sangat berisiko.
Dia menuturkan, banyak kaum separatis yang siap mendekat dan menembaki dia dan personel Dewa 19 lain kapan pun.
"Tapi kami tetap menyanyikan lagu Indonesia Pusaka," katanya.
Dari pengalaman itu, Dhani mengaitkannya dengan keanehan atas kondisinya saat ini.
Dia mempertanyakan kenapa dirinya malah ditahan setelah upaya banding atas kasusnya.
"Saya malah ditahan 30 hari oleh Pengadilan Tinggi," katanya.
Menurut Dhani, seharusnya dia tak ditahan karena menjalani sidang dalam perkara ini.