"Saat dibawa tesebut, kondisi korban Mistoyo sudah tewas," tegas Tego S Marwoto.
Warga sekitar ternyata tidak menaruh curiga atas tewasnya Mistoyo.
Hal itu lantaran pelaku mengatakan bahwa korban dinyatakan meninggal dunia lantaran mengkonsumi jamu oplosan.
Namun selang 2 hari setelah kematian korban, salah seorang warga melaporkan keematian korban pada kepolisian.
Ia adalah Anwar (30), warga Dusun Duko Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang.
Anwar menduga, korban tidak tewas lantaran jamu oplosan, namun karena dibunuh oleh istrinya sendiri.
Jasad korban yang dimakamkan di pemakaman Lanceng Sumenep kemudian didatangi oleh Tim Labfor Polda Jatim.
Kepolisian mengecek dan membongkar makam Mistoyo dan mengambil beberapa sampel dijasad korban.
Hal tersebut dilakukan kepolisian untuk mengetahui kebenaran laporan yang dilakukan oleh Anwar.
Pembunuhan yang Dilakukan Insiyah Terungkap
Melalui keterangannya, Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Tego Martowo dalam rilis perkara Senin (4/3/2019) menjelaskan motif dan kronologi dari pembunuhan tersebut.
Dijelaskan olehnya, Insiyah menghabisi nyawa suaminya sendiri dengan racun, lantaran kepincut pria selingkuhannya yakni Surahwan (41), warga Desa Poteran, Kecamatan Talango,Sumenep.
Diketahui, Insiyah telah menjalani hubungan asmara dengan Surahwan, selama 1 bulan lamanya.
Insiyah juga menjelaskan, bahwa dia teramat mencintai selingkuhannya tersebut dan menganggap Surahwan sebagai pria idamannya.
"Bahkan kedua pasangan selingkuh sudah behubungan badan satu kali," ujar Tego S Marwoto. dikutip dari TribunMadura.com.
Menganggap sang suami merupakan penghalang kisah asmara Insiyah dan Surahman, mereka berdua akhirnya menutuskan untuk membunuh Mistoyo.