Sebelumnya DM sempat menolak diwawancara lantaran masih shock atas penemuan bom di rumahnya.
"Bukan apa-apa. Saya takut salah. Lebih baik ke polisi saja. Semua sudah saya serahkan ke polisi, dari awal laporan sampai penangkapan (RS) sampai menghilang juga. Saya gak tahu. Pokoknya saya kaget," ungkap DM sembari geleng-geleng kepala.
Namun, DM menegaskan, pihak keluarga tidak tahu sejak kapan putranya merakit bahan peledak.
"Saya gak tahu kapan anak saya ini ngerakit bom," ungkapnya.
Meski demikian, DM mengaku sempat menaruh curiga kepada anaknya.
"Saya sempat curiga. Tapi, saya gak pernah menemukan barang itu (bom)," tambahnya.
DM baru mengetahui ada bom setelah RS ditangkap.
"Dia ke atas atap pakai tangga. Ya itu tangganya," ujar DM sembari menunjuk sebuah tangga yang ada di pinggir lorong jalan.
Keluarga tak mengetahui jika terduga teroris RS alias PS menyimpan bom di genting rumah tetangganya.
Edi M (58), tetangga RS, menuturkan, orangtuanya tidak tahu-menahu ada bahan peledak.
"Orangtuanya gak tahu bener soal bom. Makanya ibunya shock semalam," kata Edi.
Edi menuturkan, bahan peledak itu disimpan di atap rumah tetangganya, Lubis.
"Jadi rumahnya depan rumah RS. Posisi rumahnya (Lubis) di bawah. Jadi bisalah naruh bom. Padahal keduanya gak pernah saling sapa," tuturnya.
• Ditangkap Densus 88, Terduga Teroris Asal Lampung Pernah Lempar Batu ke Organ Tunggal
Dikenal Cuek
RS alias PS dikenal cuek oleh tetangganya di Jalan Sam Ratulangi, Gang Suhada, Kelurahan Penengahan Raya, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.