Orang tua RS berharap supaya anaknya diamankan sebelum melakukan tindakan ke arah teror yang dapat menyebabkan dirinya meninggal dunia.
Dari hasil laporan tersebut, Tim pun bergerak dan mengamankan RS.
Dari hasil pengamanan, ditemukan barang yang diduga Bom dengan campuran Potasium Klorat, Switching On Off.
Barang diduga Bom tersebut disimpan di atas loteng rumah tetangga dengan inisial L.
Diduga bom tersebut rencanaya digunakan untuk Amaliyah Bom di markas kepolisian Lampung dan Jakarta oleh kelompok Medsos Abu Hamzah.
Terkait penangkapan ini, Direskrimum Polda Lampung Kombespol Bobby Marpaung membenarkan informasi ini.
• Mimpi Cium Kaki Ibu, Terduga Teroris Asal Lampung Pulang dari Palu
• VIDEO STREAMING Arsenal Vs Manchester United Live RCTI Liga Inggris Minggu 10 Maret 2019
• Download dan Instal PUBG Lite untuk Spek Komputer Rendah, Ini Beda PUBG Lite dengan Mobile Reguler
"Ada, Penindakan oleh Densus," ungkapnya Minggu 10 Maret 2019.
Namun Bobby, tak bisa memberi ketangan lebih lanjut.
"Belum bisa kasih keterangan rinci," tandasnya.
Keterangan Ibu Tersangka
DM, ibu terduga teroris di Lampung, sempat mengira tim Detasemen Khusus 88 Antiteror sebagai sales barang elektronik.
DM, ibu terduga teroris RS (23) alias PS, mengatakan, sebelum anaknya diamankan, ia sempat merasa selama empat hari dipantau oleh seseorang.
"Kayak buser. Empat hari keliling. Terakhir pagi kemarin jam 8 ke sini (rumah)," cerita DM, Minggu, 10 Maret 2019.
DM awalnya tidak menaruh curiga terhadap dua pria yang datang ke rumahnya.
"Saya nanya, 'Ada apa, Pak? Promo apa, Pak?' Dari Colombus ya?' Saya bilang gitu. Tapi saya lihat lagi, kok ini (kerah baju) sudah ada lambang bendera," kata DM.