Tak Ingin Sang Anak Tahu Ayahnya Ditangkap KPK, Agus BN Menangis: Maafkan Ayah Berbohong

Penulis: hanif mustafa
Editor: wakos reza gautama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus BN berzikir jalani sidang perdana

Seketika suasana haru terasa di ruang sidang utama ini.

Agus BN dalam pembacaan nota pembelaan menyatakan, peristiwa Operasi Tangkat Tangan (OTT) KPK sebagai hal yang sudah ditakdirkan Yang Maha Kuasa.

"Saya meyakini yang ditakdirkan oleh Allah SWT adalah yang terbaik. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa dan saya tidak merasa saya dijebak. Ini adalah resiko pribadi saya sebagai manusia yang mengartikan sebagai loyalitas," ungkap Agus BN dalam persidangan.

"Saya akan menyampaikan perasaan saya selama 8 bulan berada di dalam rumah tahanan dan baik dalam penyidikan," ucapnya sembari terbata-terbata.

Terlihat Agus BN pun tak kuasa menahan kesedihannya. Ia pun sempat terhenti membacakan nota pembelaannya.

Majelis Hakim Ketua Mansyur Bustami pun meminta tim kuasa untuk menenangkan terdakwa.

Setelah Agus mengusap air mata menggunakan tisu yang diberikan oleh pengunjung, ia meneruskan pembacaan nota pembelaan.

Merasa Bersalah ke Anak Istri, Mantan Kadis PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara Menahan Tangis

Pertama kepada keluarga Kanda Zainudin Hasan mohon maaf dari dalam hati yang terdalam.
"Saya sampaikan terima kasih karena kanda Zainudin Hasan telah menjadikan saya yang awalnya orang biasa menjadi staf ahli dan anggota DPRD walaupun berakhir dalam musibah ini, tapi akan menjadi kenangan terindah," kata Agus dengan perlahan.

Agus BN pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Lampung Selatan, dan pengurus partai se Provinsi Lampung.

Karena atas perbuatannya sehingga berdampak pada nama partai dan masyarakat.

"Ketiga untuk teman DPRD walau kebersamaan baru 10 bulan saya mohon maaf jika berdampak pada kepercayaan masyarakat. Saya berpesan jangan melakukan pekerjaan di luar konstitusional," ucapnya sedikit tenang.

"Keempat untuk adik dan keluarga khususnya istri dan anak-anak, ayah mohon maaf atas kesedihan dan dengan segala kerendahan hati yakinlah apa yang terjadi tidak seperti terbaca di media.

Kita masih ada majelis hakim dan Tuhan yang mencari fakta dalam bukti persidangan," katanya sesenggukkan dan mulai meneteskan air mata kembali.

"Saya mohon maaf nak, ayah gak bisa antar ke sekolah, mendengarkan mengaji dan mengantar ke dokter, maafkan ayah," imbuhnya sembari menangis.

Agus pun mengakui telah berbohong kepada dua putrinya yang masih duduk dibangku SMP bahwa ia tengah bekerja di Jakarta sehingga tidak bisa pulang beberapa waktu.

Halaman
1234

Berita Terkini