Kopi olahan biji salak dijual Rp 8.000 untuk kemasan 50 gram.
Pembeli bisa langsung datang ke Kampung Rukti Harjo, Kecamatan Seputih Raman.
Edo dan Dwi berharap produk kreasi UMKM yang mereka ciptakan bisa berkembang dan menghidupkan perekonomian, khususnya bagi warga Kampung Rukti Harjo.
Selain itu, mereka juga berharap Pemkab Lamteng melalui dinas terkait bisa ikut memproduksi olahan kopi dengan biji salak yang mereka produksi ke tingkat provinsi ataupun nasional.
Karena menurut mereka, jika tanpa adanya peran pemerintah maka produksi menengah seperti mereka tak bisa berkembang. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)