"Nah Sito ingin Basar bertanggung jawab, makanya dilaporkan. Padahal dasar laporan itu hanya bersumber dari omongan orang lain yang belum tentu benar," ungkap Kapolsek.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat atau siapapun untuk tidak mudah percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya.
"Jangan termakan isu hoax atau bohong. Perlu ada klarifikasi, jadi tidak akan ada kejadian seperti ini yang terulang kembali," pungkasnya.
2. Upaya damai dibantu Polsek Maron
"Kami pertemukan bahkan ada perangkat desa.
Kami ajak rundingan bersama, biar tidak salah paham antaramertua dan menantu ini," katanya.
Bahkan, untuk membuktikan benar atau tidaknya isu alat kelaminterlapor ini besar atau tidak, sempat dilakukan tes.
Hasilnya, ya normalnya orang Indonesia.
"Akhirnya kedua belah pihak saling memaafkan.
Hubungan mertua dan menantu ini kembali akur meski sempat berseteru. Dan jadi tidak ada yang dilaporkan, permasalahan selesai secara kekeluargaan," jelasnya.
3. Sito akhirnya melihat ukuran alat vital menantunya
Dalam pertemuan itu, Sito melihat langsung alat kelaminmenantunya tersebut.
Tak hanya Sito, Nedi, anak pertamanya juga melihat langsung.
"Mereka bertiga masuk ke dalam ruangan, dan Basar menunjukkan alat kelaminnya," tambahnya.
Kapolsek menjelaskan, Sito merasa puas sekaligus malu setelah melihat alat kelamin menantunya itu.