Desain yang simpel dan penggunaan mudah merupakan ciri khas dari selotip ini.
Ketika Perang Dunia II, perekat jenis lain juga dikembangkan oleh para peneliti di Johnson & Johnson untuk membantu militer, yakni lakban.
Gulungan pita lebih keras dari selotip ini digunakan untuk membantu peperangan dalam hal persenjataan.
Usai perang, lakban dugunakan untuk memanaskan dan kontraktor pendingin udara untuk menyatukan saluran ventilasi.
3. Velcro
Hampir memiliki fungsi sebagai perekat, velcro juga ditemukan pada 1955.
Seorang insinyur listrik bernama George De Mestral merupakan orang yang membuat alat ini.
Awalnya dia mengajak anjingnya jalan-jalan di hutan.
Ketika itu dia merasakan bahwa gerinda dari pabrik telah menempel di pakaian dan membuatnya kotor.
Dengan mengamati dan penelitian lanjutan, dia membuat pakaian dengan tambahan "Velcro" untuk mengaitkan kancing, tujuannya agar pakaian bisa tertutup.
Dia juga memodifikasi velcro-nya dengan nilon agar lebih kuat dan menghasilkan rekatan maksimal.
Sampai saat ini, penggunaan velcro digunakan untuk pakaian hingga alat-alat lainnya yang berfungsi sebagai alat perekat.
• Aneh, Kenapa Semakin Banyak Selotip di Balik Dasi Donald Trump?
4. Penjepit kertas
Pada 1800-an, seorang pria bernama Samuel Fay asal Inggris sedang mencari cara untuk bisa menjepit kertas.
Pin yang ketika itu berkembang hanya miliki ujung lancip saja.