Tribunlampung.co.id, Turki - Hunian Warga Negara Indonesia ( WNI ) hancur akibat gempa bumi dahsyat Magnitudo 7,8.di Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023).
Hunian Warga Negara Indonesia ( WNI ) tersebut berlokasi di Provinsi Kahramanmaras Turki.
Sejauh ini, lebih dari 500 korban meninggal dunia akibat gempa bumi dahsyat tersebut.
Diperkirakan korban meninggal yang disebabkan gempa di Turki dan Suriah ini akan terus bertambah.
Pusat gempa di Turki berada di kota Gaziantep yang berbatasan dengan Suriah.
Gempa juga mengakibatkan hunian Warga Negara Indonesia ( WNI ) di Provinsi Kahramanmaras hancur.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Turki di Ankara mengatakan gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang melanda negara itu membuat WNI yang bermukim di provinsi Kahramanmaras langsung lari meninggalkan apartemen mereka.
"Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah," kata KBRI Turki dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).
Untuk saat ini, KBRI pun sedang berupaya mengadakan rumah sementara untuk menampung para WNI yang mengalami kerusakan hunian.
Langkah ini dilakukan sambil terus melakukan pembaharuan informasi terkait penanganan pasca-gempa dari pihak berwenang.
"KBRI Ankara (Turki) sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," jelas KBRI Turki.
Hingga saat ini belum ada WNI yang dilaporkan tewas akibat bencana ini.
Getaran Terasa hingga Negara Tetangga
Kerasnya gempa bahkan membuat getarannya terasa hingga negara tetangga, Palestina Gaza dan Tel Aviv Israel.
Beberapa jam setelah gempa, korban dilaporkan terus bertambah.