Dikutip dari The Guardian, jumlah korban tewas mencapai 245 orang di Suriah, dekat perbatasan Turki.
Sementara di Turki tercatat 284 orang meninggal dunia.
Banyaknya jumlah korban jiwa karena saat gempa terjadi masih banyak warga yang berada di dalam rumah di pagi hari.
Diperkirakan masih banyak warga yang tertimbun bangunan runtuh akibat gempa.
Petugas penyelamat dan penduduk lokal panik mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang hancur di kota-kota Turki.
Tayangan televisi setempat menunjukkan orang-orang yang terkejut di Turki berdiri di atas salju dengan piyama mereka, menyaksikan penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan di Twitter bahwa tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim ke daerah yang dilanda gempa.
“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” tulisnya.
Dikutip dari AFP, Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay mengatakan jumlah korban tewas terbaru dalam gempa di Turki telah mencapai 284 orang.
Sedangkan jumlah korban terluka dalam salah satu tempa terbesar di Turki dalam seabad terakhir kali ini sudah mencapai lebih dari 2.300 orang.
Dia memastikan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih berlanjut di beberapa kota besar.
AP melaporkan banyak penduduk berusaha meninggalkan daerah yang dilanda gempa hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Hal ini pun disayangkan karena cukup menghambat upaya tim darurat untuk mencapai daerah yang terkena dampak.
Pihak berwenang mendesak warga untuk tidak turun ke jalan.
Masjid-masjid di sekitar wilayah terdampak gempa dilaporkan telah dibuka sebagai tempat berlindung bagi orang-orang yang tidak dapat kembali ke rumah yang rusak di tengah suhu yang berkisar di sekitar titik beku.
(Tribunlampung.co.id)