Tribun Bandar Lampung

Dinas Lingkungan Hidup Imbau Masyarakat Bandar Lampung Tertib Buang Sampah di Jam Angkut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sampah menumpuk di Kaliawi, Bandar Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANDARLAMPUNG - Dinas Lingkungan Hidup Bandar Lampung mengimbau masyarakat di kota ini agar membuang sampah di jam angkut.

Misal saat pagi jangan lebih dari jam 6 pagi. Menyesuaikan jam angkut sampah agar sampah tidak tertinggal dan menumpuk.

Imbauan ini mengingat volume sampah yang kian membeludak di libur Lebaran tahun ini. Sehingga petugas butuh waktu lebih lama untuk mengangkut tumpukan sampah terutama di ruas jalan protokol.

"Petugas kami ini ada jamnya untuk menyisir sampah. Bahkan ada petugas yang menyisir subuh baru selesai mengangkut pukul 10 siang. Karena banyaknya volume sampah yang menumpuk," jelas Kabid Pengelolaan Sampah DLH Bandar Lampung Ismet Saleh kepada Tribun, Jumat (7/6/2019).

Komunitas Kepo Baca Lampung Ajak Masyarakat Melek Buku

Dia berharap masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk turut menjaga kebersihan di kota.

"Tugas kami sudah terkoordinasi, cuman masyarakatnya yang belum bisa kita koordinir. Kami berharap kerjasamanya dan bisa diperbaiki sama-sama," kata dia.

Peningkatan tonase sampah ini diakui Kepala UPT TPA bakung Setiawan Batin. Dimana pada normalnya sampah yang masuk ke TPA berkisar 1.000 ton tiap hari. Kini meningkat menjadi 1,2 ton tiap harinya.

"Ada sekitar 20 persen peningkatan sampah (di Libur Lebaran). Baik itu sampah organik maupun non organik," jelasnya.

Sementara itu warga Bandar Lampung menyambut positif mengenai upaya pemaksimalan kinerja yang dilakukan petugas kebersihan.

KMP Mutiara Persada II Kandas di Dekat Pulau Rimau Balak, Begini Nasib Para Penumpang

Mereka berharap soal sampah di kota ini bisa diatasi dengan baik agar kota tetap bersih sekalipun libur Lebaran.

Mutia mengatakan, tepat di depan rukonya di bilangan Jalan Teuku Umar kerap terjadi penumpukan sampah makanan di trotoar jalan. Terlebih saat malam hari.

"Karena kan ada aja penjual gorengan atau makanan lainnya yang sampahnya ditumpuk begitu saja. Pas pagi cek toko, sampahnya belum keangkut, jadi nganggu pemandangan," kata Mutia.

Warga lainnya yang tinggal di ruas jalan protokol Yulyadin mengatakan, kadang didepan rumahnya kerap menumpuk sampah yang dia sendiri tidak tau darimana asalnya.

"Pagi-pagi udah numpuk aja plastik-plastik isi sampah. Jadi gak nyaman," tuturnya.

Dia berharap pemaksimalan kinerja petugas kebersihan bisa dilakukan berkelanjutan untuk menyisir sampah tertinggal terutama di jalan protokol.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)

Berita Terkini