Perubahan pola ini juga terlihat pada pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor dan juga pemudik penumpang pejalan kaki.
Dimana untuk sepeda motor jika dibandingkan tahun lalu untuk H+2 juga terjadi lonjakan yang signifikan.
Pada tahun 2018 lalu jumlah kendaraan sepeda motor yang menyeberang pada saat H+2 sebanyak 10.236 unit.
Sementara pada mudik lebaran tahun ini sebanyak 14.597 unit.
Ada perbedaan peningkatan 4.000 ribu lebih kendaraan.
“Pada mudik lebaran ini kita sudah mulai menggunakan transaksi non tunai. Dimana pemudik kita minta menyiapkan e money dan ktp el-nya.
Tapi kita cukup apresiasi masyarakat pengguna jasa sudah mulai terbiasa dengan sistem baru ini,” terang Ira Puspadewi.
Meski demikian, dirinya mengakui tetap masih ada kelemahan dari penerapan sistem baru ini. Terutama pada waktu untuk proses.
Namun ini, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi pihaknya untuk perbaikan pelayanan mudik lebaran mendatang.
“Kita akui masih ada kekurangannya. Ini akan menjadi bahan evaluasi kita nantinya untuk perbaikan kedepan.
Tetapi kita cukup bangga masyarakat pengguna jasa mulai terbiasa dan bisa mengikuti perubahan ini,” tandasnya. (tribunlampung/dedi sutomo)